BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) mendorong dan mengajak pelaku UMKM yang sudah mulai melakukan transaksi di social media agar dapat memanfaatkan marketplace yang ada  untuk memasarkan produknya.

Selain murah, juga grafik pembelaina produk melalui marketplace meningkat  karena meningkatnya kepercayaan pembeli setiap tahun meningkat. transaksi e-commerce dengan platform juga membuat data transaksi tercatat dengan baik.

“Kita sedang bekerjasama dengan BPS dan asosiasi e-comerce (idEA) mudah-mudahan kita punya data valid dari beberapa platform untuk dipublis media. Karena sampai sejauh ini masih asumsi datanya nah kita benar-benar ingin combain dari seluruh industry,” kata Bima Laga Head of Tax, Infrastructure and Cyber Security Division idEA disela-sela kegiatan workshop E-Commerce yang diselewnggaran idea, kenduri e-UKM di Balikpapan, (9/11/2017). Marketplace yang ada diantaranya lazada, shoppe, blibli.com, bukalapak, olx dan lain-lain.

Saat ini transaksi online masih dilakukan secara informal yakni melalui meda social dan chatting. “kalau ini datanya unbreaktable makanya kita coba mendrive mereka ke transaksi formal,” ujarnya.

Transaksi formal yakni masuk dan menggunakan marketplace yang ada sehingga data transaksi dapat diketahui dan rapi (trackable).

Dari enam kota yang pernah dilakukan idEA diketahui transaksi informal mencapai 60-70 persen sedangkan 30 persen menggunakan platform e-commerce. “Makanya tujuan kita datang kesetiap kota mereka benar-benar memanfaatkan platform ini. Ok kita nggak melarang berjualan di social media tapi mereka harus mengembangkan di marketplace, dan website sendiri. Murah kok nggak mahal, punya domain. Mahal itu karena kan sebelumnya belum mengetahui,” jelasnya.

Dia menilai pelaku UKM melalui online masih banyak pada tahap earli. Balikpapan menjadi kota ketujuh diselenggarakan kenduri UKM dyang tujuan bukan hanya tahap earli tapi juga ketahap lanjutannya.

“Kalau mereka sudah punya wwbsite ginama mereka mengoptimalkan melalui chanel apa.kalau belum kita masuk  ke tahap earli makanya diawal presentasi saya tanyakan siapa yang punya website, siapa yang masukin barang, karena disitu kita tahu segmented  produk  mereka sudah sampai sejauh mana,” terangnya.

“Sebelumnya saya ke balikpapan ada beberapa UKM sudah punya website tapi ngak terlalu optimal mungkin cara berikalan kurang tepat makanya kita ada materi beriklan bagi UMKM punya website supaya bisa optimalkan dan merasakan hasilnya dari workshop ini,” sambungnya.

Dalam Kenduri e-UKM  di Balikpapan peserta yang hadir lebih dari 250 orang dengan latar belakang 8% belum punya usaha dan 85% peserta sudah punya usaha dan sudah berjualan Online dan memanfaatkan teknologi digital sebagai salah satu solusi untuk memasarkan Produk dan jasanya. kegiatan yang berlangsung sehari itu dihadiri Kadis Perindustrian dan Koperasi Balikpapan Doortje Marpaung sekaligus membuka kegiatan workhsop E-Commerce.

Dia menambahkan kemajuan teknologi didunia bisnis yang makin cepat menjadi latar belakang perlunya kolaborasi berkelanjutan antara stakeholder (idEA, Pelaku-UMKM, Pemerintah pusat & daerah, media), salah satunya melalui workshop yang mengajak para pelaku UMKM untuk ber-Transformasi ke era digital, agar pelaku bisa beradaptasi dan bersinergi dengan para pelaku ekonomi digital di Indonesia.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version