SAMARINDA, Inibalikpapan.com –  Puncak kasus covid-19 di Kaltim diperkirakan akan terjadi pada awal Juni 2020, jika melihat trennya terus meningkat. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Andi M Ishak.

“Tapi perkiraan memang (puncaknya) bisa sekitar 500-an kasus, itu dari akhir Mei sampai awal Juni,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, postensi terus meningkatnya jumlah kasus covid-19 di Kaltim bisa  dilihat dari hasil rapid test atau tes cepat yang dilakukan terhadap 1.983 orang, sebanyak 1.873 negatif. Sedangkan 73 orang reaktif (postif).

“Sebanyak 79 orang yang reaktif hasil rapid testnya tentu berpotensi menjadi positif, sehingga bisa  meningkat,” ujarnya.

Belum lagi kata dia, ada sebanyak 127 sampel yang masih dalam proses pemeriksaan di Balai Besar Kesehatan Laboratorium (BBKL) Surabaya.  “Yang sedang dalam proses juga berpotensi menjadi positif covid-19,” ujarnya

Karena lanjutnya, tergantung percepatan penanganan covid-19 yang dilakukan masing-masing Pemerintah Kota dan Kabupaten untuk mencegah penularannya semakin meluas. Khususnya mencegah transmisi lokal.

“Beberapa daerah sudah mulai mengatur alur lalu lintas secara ketat, ada juga yang sudah dberlakukan dan sekarang longgar lagi nah ini akan mempegaruhi kecepatan dari penghitungan,” tandasnya.

Kesadaran masyarakat untuk disiplin mengikuti anjuran Pemerintah juga mempengaruhi kecepatan penularan covid-19. “Bagaimana masyarakat tetap berada di rumah, menjaga jarak dan pakai masker jika aktivitas di luar,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version