BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Peternak ayam di Kaltim kini wajib waspada. Pasalnya, dalam dua minggu terakhir, penyakit IBH (inklusi body hepatitis) menyerang ayam di Kaltim.

“Dia bisa mengkerdilkan ayam bisa juga menyebabkan kematian, bisa sampai 10 persenlah kematiannya,” ujar kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan Yosmianto (16/5/2018).

Menurutnya, akibat penyakit itu juga ikut menyebabkan kenaikkan harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional. Selain juga karna harga pakan yang naik akibat dollar naik.

“Naik harga karena pasokkannya berkurang, salah satunya ada penyakit ini, selain harga pakan yang ikut diolar naik,” ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini ada tim dari Pusat yang turun dan akan menangani penyakit yang menyerang ayam di Kaltim.
“Lagi di cek penyakitnya, lagi dari pusat masih turun,”katanya.

Kata dia, selama ini rata-rata ayam dipasok dari peternak di sekitar Balikpapan maupun Kabupaten Kutai Kertanegera dan per hari stoknya hanya sekitari 30 ribu.

“Ayam rata-rata 30 ribu ekor stoic ayam setiap hari, makanya pasokkan di kirim ke pasar berkurang. Jadi otomatis naik harga,” ucapnya.

Sementara terkaait harga daging sapi yang naik yakni dari sebelumnya Rp 120 ribu per kg menjadi Rp 125 ribu per kg, karena stoknya yang berkurang.

“Sapi naik naik Rp 5 ribu karna stok sapinya berkurang,” ujarnya

Dia menambahkan, jika kapal Pemerintah Pusat yang mengangkut sapi masuk ke Balikpapan tentu akan membuat harga daging sapi bisa kembali stabil.

“Akhir bulan sapi Jokowi sebenarnya mau masuk, kapal ternak tapi apakah ada pedagang kita yang memanfaatkan, saya masih men ceknya,” tandasnya.

“Kalau kapal jokowi masuk kan otomasti mengurang transportasi sapi nya dari Grontalo kesini. Satu kapal bisa muat 500 ekor. Rute Balikpapan – Samarinda,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version