Bakesbangpol Balikpapan Edukasi Warga Balikpapan Tengah Soal Demokrasi Pasca Pemilukada

Sosilisasi kebangsaan di Kecamatan Balikpapan Tengah bersama dengan Badan Kesbangpol dan Bawaslu

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dalam upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya partisipasi politik dan demokrasi pasca pemilihan kepala daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Politik yang menyasar warga Kecamatan Balikpapan Tengah. 

Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (6/8/2025) bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Kesbangpol Kota Balikpapan, Sutadi, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan politik merupakan salah satu strategi penting. Dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat, khususnya dalam konteks pasca-Pemilukada.

“Demokrasi tidak selesai saat pemilihan berakhir. Justru setelah Pemilukada, masyarakat perlu terus aktif terlibat dalam mengawal jalannya pemerintahan. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat. Agar tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga pengawas dan penggerak demokrasi yang sehat,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Komisioner Bawaslu Kota Balikpapan, Ahmadi Aziz, yang memaparkan materi bertema “Mengawal Demokrasi Pasca Pemilukada”. Dalam paparannya, Ahmadi mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengontrol jalannya pemerintahan dan mewaspadai potensi pelanggaran yang mungkin terjadi setelah momentum pemilihan.

“Pilkada bukan akhir dari proses demokrasi, melainkan awal dari pengawasan publik terhadap kebijakan yang dihasilkan oleh para pemimpin terpilih. Jika masyarakat lengah, maka ruang partisipasi bisa diambil alih oleh kepentingan yang tidak sehat,” tegas Ahmadi Aziz dalam penyampaiannya.

Kualitas Demokrasi

Sementara itu, narasumber kedua, Ismail Ali Sakty, yang merupakan Anggota Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Kota Balikpapan, mengangkat tema “Strategi Meningkatkan Kualitas Demokrasi”. 

Ia menyampaikan bahwa peningkatan kualitas demokrasi tidak bisa hanya mengandalkan institusi formal, tetapi membutuhkan kontribusi aktif masyarakat sipil dalam menyuarakan aspirasi, menjaga nilai-nilai konstitusional. Serta menumbuhkan etika politik yang sehat di lingkungan sekitar.

“Demokrasi yang kuat harus dibangun dari bawah, dari masyarakat yang memiliki wawasan kebangsaan, berpikir kritis, dan peduli terhadap masa depan bangsanya. Pendidikan politik harus menjadi budaya, bukan sekadar kegiatan musiman,” tutur Ismail.

Sosialisasi ini diikuti oleh 100 peserta, yang merupakan perwakilan dari berbagai lembaga kemasyarakatan di Kecamatan Balikpapan Tengah, mulai dari tokoh masyarakat, perwakilan RT, kader PKK, karang taruna, hingga organisasi kepemudaan dan keagamaan. Para peserta mengikuti kegiatan dengan antusias, aktif memberikan pertanyaan, dan berdiskusi dalam sesi dialog yang berlangsung hangat dan produktif.

Salah satu peserta, Yuliana dari Kelurahan Gunung Saru Ulu, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia mengatakan, informasi yang disampaikan membuka wawasannya tentang pentingnya terus mengawal kebijakan publik dan mengedukasi warga lain di lingkungan tempat tinggalnya.

“Biasanya kami hanya ramai saat menjelang pemilu, tapi setelah itu diam. Padahal, ternyata peran kita masih sangat penting setelah itu. Saya ingin materi seperti ini dibagikan juga ke tingkat RT,” ucapnya.

Senada, Rahmat Hidayat, perwakilan pemuda dari Kelurahan Mekarsari berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak kalangan muda.

“Anak muda sekarang perlu disadarkan bahwa politik itu bukan sekadar rebutan kekuasaan, tapi sarana memperjuangkan kebaikan bersama. Kami siap dilibatkan dalam kegiatan seperti ini ke depannya,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program tahunan Kesbangpol Balikpapan dalam mendukung peningkatan kualitas demokrasi di tingkat lokal. Harapannya, peserta yang telah mengikuti sosialisasi ini dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, menyebarkan semangat demokrasi yang sehat, inklusif, dan partisipatif.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses