BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sub koordinasi Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Balikpapan Endy Octa Widoyono mengatakan, kerap mengamankan paket berisi bibit tanaman ataupun produk hewan yang dikirim melalui ekspedisi dari luar negeri.

Selain itu juga mengamankan dari warga yang membawa langsung dpenerbangan dari luar negeri diantaranya dari Singapura. Karena Bandara Sepinggan melayani penerbangan langsung ke Singapura.

“Barang tentengan dan barang kiriman, kalau barang tentangan itu kalau ada penerbangan internasional, dari Singapura langsung kesini,” ujarnya, Kamis (20/05/2021).

“Kalau yang sering kita amankan yang pos, itu banyak dari luar, Malaysia, Singapura, China dan lainnya itu ada,”sebutnya.

Dia mengatakan, paling sering bibit tanaman yang dibungkus dalam sansetan atau amplop dan terdeteksi oleh Bea Cukai kemudian diserahkan ke Balai Karantina Pertanian untuk diamankan.

“Jadi masuk lewat Pos, Bea Cukai serahlan ke Balai Karantina untuk produk hewan atau tumbuhan teruatam bibit yang kecil-kecil, amplop-amplop yang sasetan itu,” ungkap. 

Dia menjelaskan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk memasukkan produk tanaman atau hewan ke Indonesia. Diantaranya harus ada sertifikat kesehatan dari negara asal.  

“Kan untuk masuk ke Indonesia harus ada persyaratan tertentu, ada analisa risiko, sertifikat dari negara asal, surat ijin Menteri Pertanian, surat kesehatan tumbuhan, jadi gak gampang,” ujarnya. 

“Biasanya itu yang kayak sawit mereka sudah jauh-jauh hari sudah tahu prosedur karantina. kita akan cek kamu boleh masuk ke wilayah Indonesia syaratnya harus bebas ini-ini, penuhi ini,”lanjutnya.

Kemudian juga nanti akan di karantina dan proses pengawasan. Termasuk ada seleksi khususnya yang beresiko membawa penyakit. “Kita seleksi yang berpotensi penyakit nanti kita musnahkan,” ucapnya. 

“Jadi andaikata masuk 100 ribu bisa 10 persen yang rusak atau karena mencurigakan akan menyebarkan penyakit kita musnahkan.”tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version