BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi disejumlah tempat di Balikpapan, menggerakan wali kota Balikpapan bersama rombongan dinas PU, Asisten, Kepala BPBD, camat dan lurah meninjau lokasi bekas banjir yang terjadi pada Selasa dinihari hingga pagi (4/6/2019).

Lokasi pertama yang ditinjau yakni kawasan RT 35, 39, Rt 40 Kelurahan  Klandasan ilir, Balikpapan Kota. Rizal sempat menyelusuri drainse pemukiman warga dan berbincang dengan warga setempat.

Drianase yang sempit, drainse yang berliku-liku dan kawasan paling rendah membuat daerah itu mengalami banjir sejak pukul 01.00 wita. Hujan turun sejak pukul 23.30 Wita pada Senin malam. Di belakang Polres Balikpapan ini terdapat RT39, 40, 35

“banjir dari jam 1 lewat sampai setengah empatan (waktu saur) pas mau suar. Ketinggian dalam rumah setinggi pusar orang dewasa. Ada 10 KK di Rt saya,” ujar ketua Rt 40 Hendi Lintang.

“Banjir Karena saluran keluarnya sempit dan airnya lari kea rah dondang. Hujan deras pasti banjir cuma sekarang ini  besar pas mau lebaran,” tuturnya.

Di kawasan itu terlihat sejumlah warga menjemur ambal, bantal dan kasur yang terendam banjir.

Wali kota Rizal Effendi  usai meninjau pemukiman warga di RT 40 belakang Polres Balikpapan mengakui jika saluran mengecil terutama di belakang Polres menuju saluran Dondang.

“Sehingga air tidak mampu turun ke bawah, ditambah air laut lagi pasang. Itu menyebabkan ketinggian air masuk rumah tidak biasa. Jangka pendek normalisasi penampang ini supaya daya tampung bisa lebih,” jelasnya.

“Sambil teman-teman PU mengkaji apakah pelebaran ini apakah memotong jalur air ke laut lebih cepat. Itu teman-teman PU kaji. Pendeknya kita keruk habis lebaran,” sambungnya.

Selain meninjau bekas banjir di belakang Polres juga meninjau di gang Mufakat aliran Sungai Ampal RT 003,  kawasan Telindung yang terkena longsor di Rt 29 gang Pelangi 4, Batu Ampar.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version