Balikpapan Bentuk Satgas Tindak Ormas yang Ganggu Investasi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) tengah menyusun pembentukan Satuan Tugas (Satgas) untuk menangani aktivitas organisasi masyarakat (ormas) yang terindikasi melakukan tindakan premanisme dan berpotensi mengganggu iklim investasi di daerah.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) terkait penanganan ormas yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum dan tatanan sosial.
“Saat ini kami baru pada tahap pembentukan Satgas yang fokus menangani kegiatan ormas yang terafiliasi pada tindakan premanisme dan bisa menghambat pertumbuhan investasi daerah,” kata Kepala Kesbangpol Kota Balikpapan, Sutadi, Rabu (16/7/2025).
Meski tim Satgas belum resmi terbentuk, Kesbangpol sudah lebih dulu melakukan pendekatan dan pembinaan terhadap kelompok-kelompok kemasyarakatan, baik yang telah memiliki legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM maupun dari Kementerian Dalam Negeri, termasuk yang belum mengantongi izin resmi.
“Kami sudah menyampaikan kepada seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas. Lingkungan yang aman dan tertib merupakan kunci utama keberhasilan pembangunan daerah,” ujarnya.
Pentingnya Kolaborasi
Sutadi menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak, termasuk ormas yang ada di Balikpapan, dalam menjaga stabilitas sosial dan mendukung pembangunan.
“Ormas yang menjalankan peran sosial dengan baik tentu membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Karena itu, kami terus membangun komunikasi langsung melalui kunjungan ke lapangan,” tambahnya.
Ia juga menyebut, jika di kemudian hari ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh ormas tertentu. Pihaknya akan mengambil langkah tegas dengan pendekatan hukum maupun tindakan persuasif sesuai dengan tingkat pelanggaran yang terjadi.
Kesbangpol mengaku telah menerima laporan terkait penolakan sejumlah organisasi terhadap keberadaan satu kelompok ormas tertentu. Isu ini kini menjadi perhatian serius dan akan dibawa ke forum resmi lintas institusi untuk dicarikan solusi bersama.
“Semua pihak harus ikut menjaga iklim sosial yang harmonis, agar tidak ada satu kelompok pun yang merasa dirugikan atau terintimidasi. Kita ingin semua ormas berperan secara positif dalam pembangunan kota,” pungkas Sutadi.***
Penulis : Dani
Editor : Ramadani
BACA JUGA
