Balikpapan Jadi Lokomotif Nasional Penanganan Sampah

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, bersama Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, bersama Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan komitmennya menjadikan Kota Balikpapan sebagai lokomotif penanganan isu lingkungan dan pengelolaan sampah nasional.

Demikian disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq disela-sela groundbreaking Kantor Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Kalimantan di Kota Balikpapan, Jumat 4 Juli 2025.

Langkah ini didasari oleh kepedulian terhadap potensi ancaman lingkungan di kawasan industri strategis tersebut serta keberhasilan kota ini dalam pengelolaan sampah berkelanjutan.

“Balikpapan memiliki potensi besar untuk menjadi pionir nasional. Tapi juga punya tantangan serius yang harus dikawal bersama,” ujarnya.

Trafik Padat dan Aktivitas Industri Jadi Perhatian Serius

KLHK menyoroti bahwa kepadatan lalu lintas dan aktivitas industri berat, seperti ship-to-ship transfer (STS) dan pengeboran minyak lepas pantai, menjadi ancaman nyata terhadap keberlanjutan lingkungan di Balikpapan.

“Trafik yang tinggi tentu berdampak langsung pada lingkungan. Ini perlu dikawal secara serius oleh semua pihak, termasuk aparat,” ujar perwakilan KLHK seraya menyapa Kapolres setempat.

Dalam waktu dekat, tim penegakan hukum KLHK akan turun langsung melakukan pemetaan (mapping) menyeluruh terhadap potensi pelanggaran lingkungan, terutama oleh perusahaan energi dan logistik yang beroperasi di kawasan pesisir Balikpapan.

Balikpapan Jadi Model Pengelolaan Sampah Paripurna Indonesia

KLHK juga menyampaikan ambisi nasional untuk menjadikan Balikpapan sebagai kota percontohan pengelolaan sampah tuntas dan terintegrasi. Saat ini, Indonesia disebut belum memiliki satu pun kota/kabupaten yang benar-benar menerapkan sistem pengelolaan sampah yang paripurna.

“Dari Sabang sampai Merauke, 504 kota/kabupaten belum ada satu pun yang paripurna. Tapi kami lihat Balikpapan punya potensi besar untuk jadi yang pertama,” tegasnya.

KLHK memuji langsung fasilitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Balikpapan, yang dinilai sebagai salah satu yang terbaik secara nasional dalam sistem instalasi pengelolaan air limbah.

“Saya sudah keliling Indonesia, dan Balikpapan ini paling konkret dalam instalasi air limbah TPA-nya,” ungkap pejabat KLHK dengan nada kagum.

Sinergi Gubernur–Wali Kota Jadi Kunci Sukses

Keberhasilan langkah ini dinilai sangat mungkin dicapai berkat sinergi kuat antara Gubernur Kalimantan Timur dan Wali Kota Balikpapan, yang disebut memiliki hubungan kerja sama yang erat dan produktif.

“Kedekatan yang signifikan antara Gubernur dan Wali Kota jadi kekuatan tersendiri,” ujarnya.

KLHK menegaskan bahwa upaya pengelolaan sampah yang sukses hanya bisa tercapai jika dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pengelolaan di hulu melalui edukasi dan tata kelola berbasis masyarakat, hingga ke sistem pemrosesan akhir yang tertib secara teknis dan hukum.

Dukungan Pusat dan Optimisme Regional

KLHK menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, hingga jajaran teknis Dinas Lingkungan Hidup di Balikpapan.

“Kami dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup, sangat berterima kasih atas komitmen daerah. Ini bisa menjadi titik balik untuk Kalimantan Timur dan Kalimantan secara luas.”

KLHK optimistis, dengan kolaborasi lintas sektor yang solid, Balikpapan dapat menjadi kota percontohan nasional pengelolaan lingkungan dan sampah paling progresif di Indonesia sebelum akhir 2025.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses