Balikpapan Mantapkan Citra Sebagai Kota Wisata Bahari Modern

Kepala Disporapar Balikpapan Ratih Kusuma menyatakan pihaknya berkoordinasi intensif dengan semua cabang olahraga (cabor). Tujuannya untuk menyusun strategi dan memastikan kebutuhan teknis maupun non-teknis terpenuhi. (Foto: Samsul/Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat posisi sebagai destinasi wisata bahari modern. Melalui pengembangan potensi wisata berbasis alam dan keberlanjutan lingkungan. 

Salah satu fokus utama adalah menjadikan Pantai Manggar sebagai ikon wisata unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan lokal. Tetapi juga menjadi pusat kegiatan berbasis ekowisata.

Kepala Dinas Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan Ratih Kusuma menjelaskan, bahwa sektor pariwisata saat ini berkembang pesat dengan semakin banyaknya destinasi baru yang bermunculan. 

Berdasarkan data Disporapar, Balikpapan memiliki sekitar 86 destinasi wisata yang terbagi dalam berbagai kategori, mulai dari wisata alam, buatan, sejarah, kuliner, hingga bahari.

“Kalau bicara kekuatan wisata Balikpapan, sudah pasti pantai menjadi andalan utama. Namun dalam beberapa tahun terakhir. Ekowisata juga semakin berkembang dan bahkan menarik perhatian wisatawan mancanegara,” ujar Ratih, Senin (13/10/2025).

Ia mencontohkan sejumlah destinasi yang kini menjadi magnet baru bagi wisatawan, seperti Mangrove Graha Center dan Bukit Kebo, yang menawarkan pengalaman berwisata dengan konsep ramah lingkungan. Di sana, pengunjung dapat menikmati kegiatan susur mangrove, tracking alam, hingga berkemah di area camping ground.

Menurut Ratih, dari puluhan destinasi wisata di Balikpapan. Hanya Pantai Manggar Segarasari yang dikelola langsung oleh pemerintah melalui UPTD Disporapar. Pengelolaan langsung ini memungkinkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus memastikan kualitas pelayanan publik di sektor wisata.

“Tahun ini target retribusi kami sebesar Rp7 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp5 miliar. Hingga saat ini, capaian kami sudah mendekati 80 persen, dan itu menunjukkan tren positif dalam pemulihan sektor wisata pascapandemi,” jelasnya.

Fasilitas Diperbarui, Daya Tarik Meningkat

Pantai Manggar menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam menata kawasan wisata. Selain menjadi lokasi favorit masyarakat untuk berlibur, kawasan ini juga terus dikembangkan menjadi pusat kegiatan outdoor dan rekreasi keluarga.

Disporapar Balikpapan telah melakukan sejumlah perbaikan fasilitas, seperti toilet umum, area lamin (balai pertemuan), amphitheater, dan jalur pedestrian yang lebih nyaman. Kawasan ini juga mulai difungsikan sebagai lokasi camping ground dengan penataan yang lebih modern dan aman.

“Setiap akhir pekan, kawasan Pantai Manggar selalu ramai dengan aktivitas masyarakat, mulai dari acara komunitas, pentas seni, hingga kegiatan keagamaan dan olahraga. Kami ingin menghadirkan suasana pantai yang tidak hanya indah, tetapi juga hidup dan produktif,” tuturnya.

Hadapi Tantangan Abrasi dan Kemacetan

Namun, di balik geliat tersebut, sejumlah tantangan juga masih dihadapi. Salah satunya adalah abrasi pantai yang terus menggerus area bibir pantai dan kemacetan akses jalan menuju lokasi wisata, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.

Disporapar tidak tinggal diam. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan dampak abrasi, termasuk melakukan penataan kawasan berbasis konservasi dan menyiapkan rencana penguatan area pantai bekerja sama dengan dinas terkait.

Sementara itu, untuk mengurai kemacetan, pemerintah kota tengah mengevaluasi sistem lalu lintas dengan menerapkan jalur satu arah dan penataan parkir terpadu di area sekitar pantai. “Kami menyesuaikan kondisi di lapangan agar arus kendaraan tetap lancar dan pengunjung merasa nyaman,” ujar Ratih menambahkan.

Keamanan Jadi Prioritas

Keselamatan pengunjung juga menjadi perhatian serius. Saat ini, Disporapar telah membangun dua menara pengawas dan menempatkan petugas binaan Basarnas yang bertugas memantau aktivitas wisatawan di area pantai.“Kami ingin memastikan pengawasan berjalan baik, terutama bagi pengunjung anak-anak. Wisata pantai harus tetap aman, menyenangkan, dan tertib,” tegasnya.

Menuju Pariwisata Berkelanjutan

Pemerintah Kota Balikpapan menilai bahwa pengembangan pariwisata tidak hanya soal memperindah destinasi, tetapi juga menumbuhkan ekonomi masyarakat sekitar. Melalui pendekatan pemberdayaan, warga lokal didorong untuk berpartisipasi aktif sebagai pelaku usaha wisata. Mulai dari penyedia kuliner, penyewaan alat rekreasi, hingga pengelolaan homestay.

“Kami ingin pariwisata tumbuh bersama masyarakat. Ketika warga sekitar ikut menikmati hasilnya. Maka keberlanjutan sektor ini akan lebih kuat,” ungkapnya.

Dengan strategi yang memadukan inovasi, pemberdayaan masyarakat, serta pengawasan ketat, Disporapar optimistis Balikpapan dapat memantapkan diri sebagai kota wisata bahari modern yang berkarakter, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses