Balikpapan Optimis Pertahankan Kategori Utama Kota Layak Anak, Target Paripurna Masih Jadi Tantangan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menyatakan optimisme dalam mempertahankan status sebagai Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama pada tahun ini. Meskipun belum berhasil naik ke tingkat Paripurna, Pemkot tetap berkomitmen meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak anak secara menyeluruh.
Predikat KLA merupakan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) kepada daerah yang dinilai berhasil mewujudkan sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Heria Prisni, menjelaskan bahwa target Paripurna memang belum tercapai karena masih adanya tantangan besar di lapangan, khususnya soal kasus kekerasan terhadap anak.
“Untuk mencapai predikat Paripurna, sebuah kota harus bisa menekan angka kekerasan anak hingga nol atau zero case. Itulah yang masih menjadi tantangan besar bagi Balikpapan. Mobilitas penduduk yang tinggi dan banyaknya pendatang yang masuk membuat kontrol dan pengawasan jadi lebih kompleks,” ujar Heria, Senin (7/7/2025).
Heria menegaskan, meskipun berbagai upaya pencegahan, edukasi, dan perlindungan telah dilakukan secara konsisten, namun kasus kekerasan terhadap anak masih ditemukan. Hal itu menjadi indikator bahwa ekosistem perlindungan anak di Balikpapan masih perlu penguatan dari berbagai sisi.
“Kami realistis, tahun ini kemungkinan besar kita masih di kategori Utama. Tapi mempertahankan status itu saja sudah menjadi sebuah perjuangan besar, karena faktanya, kekerasan terhadap anak masih terjadi, meskipun skalanya cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.
Upaya Perlindungan Anak Terus Diperkuat
Sebagai kota yang sudah bertahun-tahun menyandang status Kota Layak Anak, Balikpapan telah melaksanakan sejumlah inisiatif seperti membentuk Forum Anak Daerah, mengaktifkan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), serta membuka layanan pengaduan kekerasan secara online maupun offline.
Selain itu, Pemkot juga menggandeng berbagai pihak mulai dari lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, hingga dunia usaha untuk ikut berperan menciptakan ruang yang aman dan ramah bagi anak-anak.
“Semua stakeholder sudah kita libatkan. Kita punya Satgas Perlindungan Anak di kecamatan dan kelurahan, serta pelatihan-pelatihan untuk guru, orang tua, dan relawan. Tapi kami juga butuh keterlibatan aktif masyarakat,” ujar Heria.
Ia menyebut, tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri tanpa dukungan lingkungan sekitar. Kesadaran kolektif menjadi kunci utama untuk memutus mata rantai kekerasan, baik fisik, psikis, maupun kekerasan seksual terhadap anak.
Komitmen Jangka Panjang Menuju KLA Paripurna
Ke depan, Pemkot Balikpapan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program perlindungan anak, termasuk dengan menambah jumlah fasilitas publik ramah anak, memperluas akses pendidikan yang inklusif, serta memperkuat sistem pelaporan dan penanganan kasus kekerasan secara cepat dan terpadu.
“Kami tidak menyerah. Target Paripurna memang berat, tapi bukan tidak mungkin. Asalkan ada kerja sama yang kuat antara pemerintah, DPRD, masyarakat, dan dunia usaha. Perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab satu instansi,” tegasnya.
Pemkot berharap, dalam beberapa tahun ke depan, Balikpapan dapat naik kelas dari KLA kategori Utama ke Paripurna. Predikat ini bukan hanya soal penghargaan, melainkan cerminan dari kualitas hidup anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih sayang.
“Kami ingin Balikpapan menjadi kota tempat anak-anak tumbuh bahagia, bebas dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Ini investasi jangka panjang untuk generasi masa depan,” pungkas Heria.
Hingga saat ini, Balikpapan tercatat sebagai salah satu kota di Kalimantan Timur yang secara konsisten mempertahankan status Kota Layak Anak. Namun, perjuangan menuju Paripurna masih harus terus dilanjutkan dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan penuh masyarakat.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
