Balikpapan Wujudkan Kota Global yang Nyaman dan Berdaya Saing
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Di tengah perkembangan zaman, persaingan global, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang begitu masif, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan pentingnya arah dan peran strategis kota Balikpapan ke depan.
“Kita harus bertanya: ke mana arah kota ini? Apa yang ingin kita wujudkan? Karena Balikpapan tidak bisa hanya jadi penonton dalam arus perubahan ini,” ujar Rahmad dalam pemaparannya di hadapan para pemangku kepentingan.
Ia menekankan, misinya adalah menjadikan Balikpapan sebagai kota global yang nyaman dan inklusif. “Saya ingin pengusaha lokal menjadi tuan rumah di kotanya sendiri. Tapi bukan berarti kita menutup diri dari pengusaha luar. Justru kita butuh kolaborasi dan sinergi,” jelasnya.
Menurutnya, pengusaha lokal dan luar daerah harus bisa berjalan bersama, saling melengkapi, dan didukung penuh oleh pemerintah kota. “Pemerintah butuh pengusaha, pengusaha juga butuh dukungan pemerintah. Kolaborasi adalah kunci,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menegaskan komitmen untuk tidak membuka tambang batu bara di Balikpapan. “Sudah jadi rahasia umum, 65% lahan Balikpapan mengandung batu bara berkualitas tinggi. Tapi itu kita anggap sebagai warisan untuk anak cucu. Sekarang, tidak boleh ada penambangan,” tegasnya.
Ia juga menanggapi anggapan bahwa tanpa tambang Balikpapan akan miskin. “Nyatanya, kita tetap jadi kota terbaik dari 10 kabupaten/kota di Kaltim dalam berbagai indikator: pemerintahan, perekonomian, tingkat pengangguran, dan lapangan kerja,” jelasnya
Tingkat Pengangguran Balikpapan
Tingkat pengangguran di Balikpapan disebutkan kini berada di angka 2% lebih—terendah secara nasional. “Kalau pun ada yang menganggur, itu pun masih bisa makan, punya kendaraan, bahkan ponsel iPhone. Itulah gambaran pengangguran versi Balikpapan,” katanya sambil berseloroh.
Ia juga menyampaikan bahwa sejak awal pemerintahannya, berbagai inovasi sudah dijalankan. “Masa jabatan saya hanya 3,5 tahun di periode pertama. Tapi Alhamdulillah masyarakat kembali memberi amanah. Sekarang kita siapkan program 2025,” ungkapnya.
Wali Kota menyebut Balikpapan menjadi kota dengan jumlah penghargaan terbanyak di Kaltim. Meski begitu, ia tetap realistis bahwa kondisi keuangan daerah sedang tertekan. “Semua kota di Indonesia mengalami pemotongan anggaran hingga 50%. Tapi saya optimis, pemerintahan pusat yang baru akan melihat dan membenahi hal ini,” pungkasnya.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
