Band Punk Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu ‘Bayar, Bayar, Bayar’ karena Sudutkan Polisi

Band punk Sukatani saat tampil di sebuah acara di Jawa Barat. (Foto: @sukatani.band)
Band punk Sukatani saat tampil di sebuah acara di Jawa Barat. (Foto: @sukatani.band)

JAKARTA, inibalikpapan.com – Grup punk asal Purbalingga, Sukatani, baru-baru ini mengunggah video yang mengejutkan banyak pihak. Dalam video tersebut, dua anggota band yang selama ini terkenal selalu tampil dengan topeng. Untuk pertama kalinya menampilkan wajah mereka ke publik.

Mereka adalah Muhammad Syifa Al Lufti, terkenal sebagai Alectroguy, gitaris, dan Novi Chitra Indriyaki, atau Twister Angels, vokalis. Sukatani menyampaikan permohonan maaf kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”.

Lagu “Bayar Bayar Bayar” yang rilis pada 24 Juli 2023 dalam album “Gelap Gempita” mengangkat isu korupsi dan pungutan liar di berbagai sektor. Termasuk di institusi kepolisian. Liriknya menyoroti praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang oleh aparat penegak hukum.

Namun, setelah lagu tersebut viral di beberapa platform media sosial, muncul kritik yang menyatakan bahwa liriknya terkesan menyudutkan kepolisian.

Dalam pernyataannya yang muncul di Instagram @sukatani.band Muhammad Syifa Al Lufti menyampaikan, “Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri. Atas lagu ciptaan kami dengan judul ‘Bayar Bayar Bayar’ yang liriknya ‘bayar polisi’, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial yang pernah saya upload ke platform Spotify.” Ia menambahkan bahwa lagu tersebut sebenarnya tertuju mengkritik oknum kepolisian yang melanggar peraturan.

Lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dari Sukatani Ditarik dari Peredaran

Sebagai tindak lanjut, Sukatani memutuskan untuk menarik lagu tersebut dari peredaran. Mereka juga mengimbau para pengikutnya di media sosial untuk menghapus lagu tersebut dari platform mereka. Mereka juga menegaskan bahwa jika ada risiko di kemudian hari terkait lagu tersebut, hal itu bukan menjadi tanggung jawab band Sukatani.

Album “Gelap Gempita” dari Sukatani sendiri terkenal karena mengangkat berbagai isu sosial, politik, dan lingkungan yang dekat dengan realitas masyarakat Purbalingga. Selain “Bayar Bayar Bayar”, lagu-lagu lain dalam album ini juga membahas topik lain. Seperti kehidupan petani, dampak pembangunan terhadap lingkungan, dan konsumerisme.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses