Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Gelar Latihan Skala Penuh, Ratusan Personel Uji Kesiapan Hadapi Keadaan Darurat
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — PT Angkasa Pura Indonesia Regional VI menggelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Skala Penuh atau Full Scale Exercise di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini menjadi ajang uji kesiapan seluruh unsur bandara dalam menghadapi berbagai situasi darurat. Mulai dari kecelakaan pesawat, bencana di area bandara, hingga ancaman keamanan.
CEO Regional VI PT Angkasa Pura Indonesia, Farid Indra Nugraha, mengatakan latihan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan tabletop exercise. Dalam tahap kali ini, seluruh rencana dan simulasi mereka uji secara langsung di lapangan.
“Hari ini kita melaksanakan full scale exercise sebagai kelanjutan dari latihan tabletop kemarin. Ada tiga kegiatan utama yang kita uji, yakni aircraft accident exercise, airport disaster exercise, dan airport security exercise,” jelas Farid.
Latihan tersebut melibatkan sekitar 400 personel dari berbagai unsur. Di antaranya TNI AU Lanud Dhomber, TNI AD Yon Zipur 17/A, Polresta Balikpapan, Basarnas, Kodim, BPBD, rumah sakit rujukan, serta unsur internal Bandara SAMS Sepinggan.
Menurut Farid, latihan ini bertujuan untuk menguji standar operasional prosedur (SOP), fasilitas, serta kemampuan sumber daya manusia (SDM) Angkasa Pura Indonesia bersama para pemangku kepentingan di Balikpapan.
“Kita ingin memastikan koordinasi dan komunikasi antarinstansi berjalan baik saat menghadapi kondisi darurat di bandara. Karena tanpa sinergi, penanganan tidak akan maksimal,” tambahnya.
Menjadi yang Pertama Sejak Merger
Farid menuturkan, latihan skala penuh ini menjadi yang pertama sejak merger Angkasa Pura I dan II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia. Jika sebelumnya latihan hanya berfokus pada simulasi kecelakaan pesawat, tahun ini cakupannya lebih luas. Karena melibatkan skenario keamanan dan bencana bandara, termasuk simulasi pada malam hari.
“Biasanya hanya latihan kecelakaan pesawat, tapi kali ini mencakup semua aspek darurat. Jadi memang skalanya lebih besar,” ujarnya.
Ia menegaskan, pelaksanaan latihan ini juga merupakan kewajiban rutin setiap dua tahun sesuai Peraturan Menteri Perhubungan tentang standar operasional bandara internasional.
“Melalui latihan ini, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Bandara SAMS Sepinggan siap — baik dari sisi fasilitas, SDM, maupun SOP yang telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku,” pungkas Farid.***
BACA JUGA
