BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pandemi Covid-19 memukul telak kinerja sektor riil terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), karena adanya pembatasan aktivitas fisik dan sosial sehingga mengurangi konsumsi dan preferensi masyarakat yang mengutamakan kebutuhan pokok.

Selain itu, turunnya kunjungan wisatawan dan berkurangnya kegiatan masyarakat yang berskala besar turut mempengaruhi penurunan penjualan UMKM. Hal ini tentunya menjadi perhatian berbagai pihak termasuk Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan karena berdampak langsung terhadap keberlanjutan usaha UMKM. Oleh karena itu, dibutuhkan program-program nyata untuk memastikan UMKM dapat tetap bertahan serta mampu bangkit dengan beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto menjelaskan langkah nyata mendorong pemulihan dan menjaga kinerja UMKM di tengah pandemi Covid-19 dengan me-launching program UMKM BANGKIT (Balikpapan Go Kreatif dan Inovatif) pada tanggal 23 April 2020.

Program UMKM Bangkit dilakukan melalui peningkatan kualitas produk dan manajemen melalui pembelajaran secara online (learning from home) dan mendorong penjualan dengan mengintegrasikan virtual market, penguatan branding produk dengan memanfaatkan sosial media, optimalisasi digital payment dan delivery channel secara masif dalam rangka mendorong permintaan masyarakat, meningkatkan kinerja UMKM serta mempersiapkan UMKM di era new normal atau new lifestyle.

“Secara umum UMKM Bangkit terbagi ke dalam 3 kegiatan besar UMKM Digital Academy, UMKM Connect, dan UMKM Care Centre,” jelasnya, Kamis (25/6).

UMKM Digital Academy (UDA) merupakan program UMKM Bangkit melalui pembelajaran secara online yang diperuntukkan kepada UMKM di Kota Balikpapan dan sekitarnya untuk meningkatkan daya saing usaha, memperluas jejaring yang mendorong akses pasar dan akses permodalan/keuangan UMKM secara lebih luas serta memastikan UMKM siap untuk memasuki era new normal.

Kegiatan UMKM Digital Academy Volume I dimulai sejak 28 April 2020 hingga 12 Mei 2020 yang berisi 5 topik untuk meningkatkan kapabilitas UMKM. Kegiatan UDA volume I secara sukses menghubungkan UMKM Kota Balikpapan dengan marketplace seperti Shopee. Selain itu UMKM pun mampu memanfaatkan media sosial sebagai media promosi dan instrumen marketing seperti Facebook Business dan Instagram sehingga dapat memperluas pasar dan memperkuat branding produk.

Adapun jumlah UMKM yang terhubung dengan marketplace Shopee setelah pelatihan tercatat sebanyak 35 UMKM. Selain itu, juga terdapat peningkatan jumlah UMKM yang melakukan upgrade akun Facebook personal menjadi Facebook bisnis untuk pemasaran produknya sebanyak 29 UMKM. Hal ini tentunya membantu langsung penjualan UMKM secara lebih luas. Kesuksesan UMKM Digital Academy Vol 1 dilanjutkan dengan UMKM Digital Academy Vol 2 dengan lima topik yang difokuskan pada peningkatan kualitas produk dan manajemen untuk menghadapi new normal yang berlangsung mulai 17 Juni hingga 30 Juni 2020 yang diikuti oleh ratusan UMKM di Kota Balikpapan dan sekitarnya.

Menurut Bimo, UMKM Connect merupakan program untuk menghubungkan langsung UMKM dengan masyarakat melalui integrasi virtual market dan online promotion dalam rangka meningkatkan akses pemasaran UMKM dan daya beli masyarakat.

Kegiatan UMKM Connect dilakukan melalui penyelenggaraan bazaar virtual untuk produk kuliner lokal khas UMKM dengan nama “Balikpapan Popline (Pop Up Online Culinary Market)” selama 24 hari dengan memanfaatkan momentum Ramadhan yang dimulai pada 23 April hingga 23 Mei 2020.

Program ini juga melibatkan berbagai komunitas masyarakat di Kota Balikpapan termasuk memberdayakan masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat covid-19 untuk dipekerjakan menjadi kurir penghubung UMKM dan masyarakat.

Kegiatan berdampak langsung terhadap penjualan UMKM serta mampu memperkuat branding produk UMKM secara luas dengan dukungan publikasi yang masif oleh influencer Kota Balikpapan. Jumlah UMKM kuliner yang mendaftar pada Balikpapan Popline mencapai 300 UMKM, dimana jumlah UMKM yang dapat difasilitasi untuk mengikuti kegiatan adalah sebanyak 88 UMKM.

Penjualan melalui Balikpapan Popline mencapai Rp54.318.000 dengan jumlah transaksi sebanyak 721 transaksi atau 30 transaksi per hari, dengan pembayaran dilakukan secara non tunai termasuk pemanfaatan QRIS dalam transaksi yang mencapai 41% dari total nominal pembayaran.

Sedangkan UMKM Care Centre Balikpapan (UCCB) merupakan suatu wadah sinergi berbagai pihak untuk menfasilitasi UMKM yang terdampak Covid-19. Unsur UCCB terdiri dari organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Balikapapan, BI, OJK, Perbankan dan Lembaga Keuangan, Dekranasda, Gojek serta Perguruan Tinggi.

UCCB ini diketuai langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Balikpapan No.188.45-170/2020 tanggal 20 Mei 2020. UCCB sangat penting peranannya dalam proses pendampingan dan pemberdayaan UMKM terdampak Covid-19 antara lain meliputi (i) Invetarisir UMKM Kota Balikpapan yang terdampak Covid-19; (ii) Fasilitasi UMKM dengan Perbankan dan Lembaga Keuangan; (iii) Advisor UMKM dalam menjaga dan meningkatkan daya saing di era new normal; dan (iv) Mendorong UMKM untuk dapat melakukan transformasi digital terutama untuk perluasan jaringan dan akses pemasaran online.

Melalui gebrakan UMKM Bangkit ini, pihaknya meyakini UMKM dapat bertahan melalui transfromasi digital dan mampu bangkit dengan kreativitas dan inovasi di era new normal. “Kolaborasi dan sinergi berbagai pihak diharapkan dapat mendorong membaiknya kinerja UMKM agar menjadi salah satu pilar penting menggerakkan mesin perekonomian di Kota Balikpapan,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version