Baru Tayang, Film ‘My Daughter is a Zombie’ Jadi Film Korea Tercepat Tembus Sejuta Penonton
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Film terbaru garapan sutradara Pil Gam Seong, My Daughter is a Zombie, resmi mencatat rekor sebagai film Korea tercepat tahun ini yang berhasil menembus angka 1 juta penonton, hanya dalam waktu kurang dari empat hari sejak dirilis pada 30 Juli 2025.
Produksi film ini merupakan hasil kolaborasi antara rumah produksi Ghost Pictures dan CJ ENM, yang terkenal piawai menyulap genre populer menjadi tontonan berkelas. Mengandalkan kekuatan visual dan emosi, film ini langsung duduk di puncak box office dengan total 1.146.221 penonton, menurut data terbaru dari Dewan Perfilman Korea.
Pencapaian ini tak hanya mengalahkan Mission: Impossible – The Final Reckoning dan Mickey 17—yang butuh waktu lebih lama untuk meraih angka serupa. Tapi juga menetapkan rekor baru sebagai film komedi Korea dengan pembukaan tertinggi sepanjang masa. Mengalahkan Extreme Job, lewat torehan 430.101 penonton di hari pertama.
“Saya mau film ini terasa seperti dongeng,” ujar Pil kepada The Korea Times.
“Semacam, ‘Di sebuah desa pesisir, di rumah kecil beratap merah, seorang zombie hidup dengan tenang’,” sambungnya.
Bukan Horor Klise, Tapi Dongeng Emosional
Berdasarkan webtoon populer karya Lee Yoon Chang, My Daughter is a Zombie bukan film zombie konvensional. Pil Gam Seong justru menghindari narasi kiamat dan gore yang lazim dalam genre ini. Ia memilih pendekatan yang lebih lembut dan imajinatif. Sebuah dongeng modern tentang keluarga, keterasingan, dan kasih sayang yang tak lekang oleh waktu.
Cerita berfokus pada Jung-hwan (Jo Jung Suk), seorang pelatih hewan yang hidup berantakan setelah istrinya pergi. Ia berjuang membesarkan putrinya, Soo-ah (Choi Yoo Ri), yang rupanya adalah zombie terakhir di dunia. Ketegangan hadir bukan dari ancaman luar. Melainkan dari bagaimana mereka menyembunyikan identitas Soo-ah dan mempertahankan kehidupan yang nyaris normal di tengah masyarakat yang takut akan zombie.
Chemistry antara Jo Jung Suk dan Choi Yoo Ri menjadi fondasi utama film ini. Jo tampil dengan intensitas emosional. Sutradara menyebutnya sebagai “alat musik yang disetel dengan sempurna”. Sementara Choi Yoo Ri—yang baru berusia 10 tahun—menuai pujian atas profesionalisme dan sikap optimisnya di lokasi syuting.
Sinematografinya pun tak kalah mencuri perhatian. Dengan palet warna pastel dan latar desa pesisir yang tenang, film ini menyuguhkan suasana hangat yang kontras dengan premis zombienya. Sang penulis webtoon, Lee Yoon Chang, bahkan ikut tampil sebagai kameo, berperan sebagai seorang karikaturis. ***
BACA JUGA
