BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Aliansi Umat Islam Bersatu Balikpapan menggelar aksi solidaritas atas penindasan Pemerintah China kepada muslim Uighur.
Aksi dipusatkan di kantor Walikota, Minggu pagi (6/12/2019).
Mereka menyampaikan tujuh pernyataan sikap yang dibacakan Sekretaris MUI Balikpapan Jailani dan menyerahkan pernyataan sikap tersebut kepada Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud.
” Kami Muslim Balikpapan mengecam kekejaman yang dilakukan pemerintah RCC kepada muslim Uighur. Kami menyampaikan duka dan keprihatinan atas peristiwa tersebut sekaligus menghentikan kebiadaban pemerintah China dengan memberikan kemerdekaan kepada muslim Uighur,” katanya membacakan isi pernyataan sikap muslim Balikpapan.
Kepada Muslim Balikpapan dan Indonesia diminta untuk mendukung penuh perjuangan muslim Uighur baik secara moril maupun materil.
lWARGA” Kami juga menuntut pemerintah Indonesia agar mendorong China memberikan kemerdekaan kepada warga muslim Uighur. Hal ini sesuai dengan UUD 1945, Perpres 10 tahun 1959,” ujarnya.
Sebagai bentuk penolakan atas kekerasan yang dialami muslim Uighur, pihaknya mendesak pemerintah Indonesia melarang pekerja asing non skill dari China masuk ke Indonesia.
” Kami minta pemkot Balikpapan operasi Yustisi bagi pekerja China di Balikpapan, ” tandasnya.
” Kami juga meminta pemerintah Indonesia untuk menjadi inisiator gerakan Non Blok dan OKI untuk membahas nasib muslim Uighur, ” desaknya.
Mereka juga menilai pemerintah Indonesia lambat merespons tragedi kemanusiaan di China.
Wakil Walikota Rahmad Mas’ud saat menerima pengunjuk rasa di halaman pemerintah kota mendukung aksi ini sebagai bentuk kepedulian sesama muslim. ” Ini bentuk kepedulian warga muslim Balikpapan atas situasi yang dialami muslim Uighur.
Pemerintah Indonesia tentu sudah mengkomunikasikan persoalan ini kepada Duta Besar China,” katanya.
Wawali menambahkan saat ini upaya warga Kota Balikpapan terutama umat muslim Balikpapan agar terus memberikan dukungan terbaik kepada saudara muslim Uighur China.
Comments
comments
