Belajar di Luar Kelas Dinilai Penting, DP3AKB Ingatkan Pengawasan Orangtua

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menegaskan pentingnya kegiatan belajar di luar kelas sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter dan kesehatan mental anak.

Hal itu disampaikan Plt. Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni Djufril Larose, dalam kegiatan peringatan Hari Anak Sedunia, Kamis (20/11/2025)

Dalam kesempatan tersebut, Nursyamsiarni mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan keluarga, kerabat, serta rekan-rekan yang sedang sakit agar lekas diberikan kesembuhan dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Ia menjelaskan, belajar di luar kelas mampu menghadirkan suasana baru dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini dinilai dapat membuka ruang ekspresi yang lebih luas bagi anak-anak, sekaligus menumbuhkan cara pandang yang lebih kaya dalam memahami lingkungan sekitar.

“Belajar di luar kelas bukan hanya menyegarkan, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan mental anak, mengembangkan keterampilan sosial, kemampuan komunikasi, serta menumbuhkan kreativitas dan pemikiran kritis,” ujarnya.

Meski demikian, ia menekankan bahwa aktivitas di luar ruangan harus tetap berada dalam pengawasan orangtua atau orang dewasa. Hal ini disampaikan menyusul peristiwa yang terjadi pada Senin, 17 November, yang menjadi perhatian masyarakat.

Menurutnya, kejadian tersebut harus menjadi pembelajaran bersama agar tidak terulang kembali. Namun ia berharap hal itu tidak sampai menimbulkan trauma atau rasa takut berlebihan, sehingga membuat anak tidak lagi diberi ruang beraktivitas di luar kelas.

“Kita harus mengambil hikmahnya. Peristiwa itu jangan membuat kita ragu memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dan bermain di luar. Yang terpenting adalah pengawasan dan keselamatan,” tegasnya.

Nursyamsiarni juga mendorong sekolah untuk berinovasi menciptakan suasana belajar luar ruang yang menyenangkan, misalnya melalui kegiatan olahraga hingga permainan tradisional yang kini mulai jarang dikenal generasi muda.

“Inilah bagian dari upaya mewujudkan sekolah ramah anak. Lingkungan sekolah harus membuat anak merasa aman, nyaman, dan bahagia, baik di dalam maupun di luar kelas,” tambahnya.

Ia berharap seluruh pihak dapat bekerja sama menjaga tumbuh kembang anak Balikpapan agar tetap optimal, selaras dengan semangat Hari Anak Sedunia: memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar, bermain, dan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses