BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim menyebutkan, hingga kini belum ditemukan adanya kasus hepatitis akut di kabupaten dan kota.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Masitah mengatakan, pihaknya telah melakukan  pengamatan secara intensif terhadap kasus hepatitis akut melalui pengamatan mingguan atau Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).

Menurutnya, hingga saat ini belum ada laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota maupun rumah sakit terkait kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu

“SKDR ini dilakukan seluruh rumah sakit dalam pengamatan kasus jaundice akut,” ucap Masitah

Meski begitu dia meminta masyarakat untuk waspada dan selalu menerapkan perilaku hidup sehat selain menghindari hal-hal yang bisa memicu penularan, sehingga tak terdampak dari penyebaran penyakit tersebut.

“Kita berdoa bersama. Agar kasus ini tak sampai ke Kaltim, sebab saat ini belum ada ditemukan. Semoga tidak terjadi,” harapnya.

Dia pun berharap penyebaran informasi melalui media social terkait pencegahan penularan kasus Hepatitis akut kepada seluruh masyarakat sebagai bentuk pencegahan

Sementara Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dr David Hariadi Masjhoer menjelaskan, hingga saat ini belum ditemukan atau menangani kasus hepatitis akut.

“Pencegahan sama seperti pencegahan hepatitis umumnya, yakni jaga kebersihan terutama makanan, karena penularan hepatitis melalui makanan,” ujarnya (adpimprovkaltim)

Sebelumnya Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia.

Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version