BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com—Kepala Seksi Alkes dan Produk Kesehatan Rumah Tangga Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Yogik Wahyudianto mengungkapkan, belum menemukan rapid test palsu yang beredar

“Sampai sekarang belum ada ditemukan rapid test yang tingkat akurasinya tidak valid (palsu) di Balikpapan,” ujar Yogik.

Menurutnya, selama ini rapid test mendapat bantuan langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Kami terimanya dari Kemenkes melalui Dinas Kesehatan Provinsi yang mendistribusikan rafid test merk Wonfo,” ujarnya.

Sudah 2.200 rapid yang diterima dari bantuan Kemenkes. Tahap pertama bantuan yang diterima sebanyak 600 rapid test. Kemudian tahap kedua sebanyak 1.600 rapid test. Digunakan untuk pasien rentan dan tenaga medis.

Pemerintah Kota Balikpapan juga melakukan pengadaan rapid test sebanyak 800 melalui distrisbutor resmi. Kami beli di distributor yang resmi dalam hal ini Rajawali. Rajawali kan BUMN yang ada di Balikpapan,” ujarnya.

“Kami tidak asal-asalan saja untuk membeli alat rapid test, karena Kami beli rapid test  di Rajawali merknya high toch. Rapid test merk high tock ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi,”

Kata dia, untuk rapid test biasanya dilakukan 2 kali untuk memastikan bahwa pasien positif atau negatif. Namun juga tetap melalui pemeriksaan laboratorium dengan metode PCR maupun TCM untuk mengetahui terinveksi covid-19.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version