Bencana Sumatera Jadi Alarm Nasional, Kaltim Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan Jelang Nataru
SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Rentetan banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera pada akhir November 2025 menjadi perhatian serius pemerintah pusat.
Situasi ini mendorong Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengeluarkan instruksi penguatan kesiapsiagaan kepada seluruh pemerintah daerah, termasuk Kalimantan Timur (Kaltim), terutama menjelang musim hujan dan tingginya mobilitas masyarakat pada Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Instruksi tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Antisipasi Momentum Natal dan Tahun Baru, Selasa (1/12). Rapat diikuti Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji bersama jajaran Pemprov Kaltim melalui zoom meeting dari Ruang Heart of Borneo, Kantor Gubernur Kaltim.
Kepala Kesbangpol Kaltim Sufian Agus, yang mewakili Wagub, menegaskan bahwa arahan Mendagri lahir dari kondisi darurat di Sumatera.
“Instruksi ini muncul karena adanya longsor di Banjarnegara dan Cilacap, serta potensi bencana skala luas di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat. Pemerintah pusat ingin daerah memperkuat kesiapsiagaan,” ujarnya.
Kaltim Diminta Waspadai Banjir Menjelang Akhir Tahun
Meski secara geografis Kaltim tidak memiliki frekuensi longsor tinggi, Sufian menegaskan bahwa ancaman banjir tetap harus diantisipasi.
“Kaltim biasanya banjir di musim seperti ini. Longsor jarang, tetapi tetap harus diwaspadai,” jelasnya.
Atas arahan Mendagri, gubernur serta bupati/wali kota diminta segera menggelar rapat Forkopimda untuk memetakan kerawanan bencana dan menyusun langkah terpadu menghadapi cuaca ekstrem.
Fokus Nataru: Mobilitas Tinggi, Transportasi Terintegrasi, dan Stabilitas Harga
Selain mitigasi bencana, pemerintah pusat juga menyoroti tingginya mobilitas Nataru. Sufian menyebut Mendagri menekankan perlunya kesiapan sistem transportasi yang terintegrasi antara darat, laut, dan udara.
“Yang terpenting adalah menyiapkan transportasi yang tersambung dengan baik, karena mobilitas masyarakat dipastikan sangat tinggi saat Nataru,” tegas Sufian.
Daerah juga diminta menjaga stabilitas harga pangan, memperkuat distribusi logistik, dan memastikan keamanan serta keselamatan lalu lintas.
Pemprov Kaltim Gelar Rapat Teknis Pekan Ini
Sebagai tindak lanjut cepat, Pemprov Kaltim akan menggelar rapat teknis pekan ini—diperkirakan Kamis atau Jumat—di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
Rapat akan melibatkan:
- BMKG (prakiraan cuaca ekstrem)
- Dinas Perhubungan (transportasi Nataru)
- Dinas Perindagkop–UKM (ketersediaan pangan)
- BPBD (kesiapsiagaan bencana)
- Ditlantas Polda Kaltim (lalu lintas)
- Pertamina (ketersediaan BBM)
- serta sejumlah instansi teknis lainnya.
“Semua arahan Mendagri bermuara pada kewaspadaan terhadap bencana usai kejadian di Sumatera, sekaligus memastikan momentum Nataru berjalan aman, lancar, dan terkendali,” tegas Sufian.
Dengan ancaman cuaca ekstrem dan mobilitas tinggi jelang akhir tahun, bencana Sumatera menjadi peringatan penting bagi seluruh daerah—termasuk Kaltim—untuk memperkuat mitigasi dan kesiapan sejak dini. (ADV Diskominfo Kaltim)
BACA JUGA
