Berencana Bangun Arena Pacuan Kuda, Ketua Pordasi Kaltim Sebut Berkuda Bukan Olahraga Mahal
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Rahmad Mas’ud kembali terpilih sebagai Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kalimantan Timur Periode 2025-2029. Usai musyawarah provinsi yang digelar Sabtu (4/10/2025), ia menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembinaan olahraga berkuda, termasuk rencana pembangunan arena pacuan.
“Program kita jelas, bagaimana menghidupkan Pordasi Kalimantan Timur bersama teman-teman dengan pengurus baru. Agenda-agenda sudah kita susun mulai tahun depan. Harapannya, olahraga berkuda bisa tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) mewakili Kaltim,” ujar Rahmad.
Menurutnya, hampir seluruh kabupaten/kota di Kaltim sudah memiliki kepengurusan Pordasi, kecuali beberapa wilayah seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu yang masih menunggu sosialisasi.
Ia menegaskan keanggotaan pengurus tidak mensyaratkan kepemilikan kuda. “Tidak harus punya kuda untuk jadi pengurus, yang terpenting ada niat untuk mengurus dan memajukan olahraga ini,” tambahnya.
Ke depan, Pordasi Kaltim memprioritaskan pembangunan arena pacuan dengan kebutuhan lahan minimal 20 hektare. Pemerintah daerah bersama masyarakat akan mencari lahan yang bisa dimanfaatkan.
“Kalau ada warga yang mau hibahkan tanah, tentu akan sangat bermanfaat untuk membangun fasilitas olahraga ini,” jelasnya.
Tiga Fokus Pordasi Kaltim
Saat ini, Pordasi Kaltim fokus pada tiga cabang utama: pacuan, equestrian (jumping dan dressage), serta panahan berkuda. Rahmad menyebut atlet panahan berkuda asal Kaltim bahkan sudah menorehkan prestasi nasional dan internasional.
“Ada yang pernah mewakili Indonesia ke Kazakhstan, bahkan masih usia remaja tapi potensinya luar biasa,” katanya bangga.
Prestasi terbaru juga ditorehkan dalam kejuaraan pacuan bertajuk BNI Indonesia’s Horse Racing di Yogyakarta, April 2025, dengan meraih juara 1 dan 2 kategori pacuan.
Rahmad berharap masyarakat tidak lagi menganggap olahraga berkuda sebagai kegiatan mahal. “Yang mahal itu bukan kudanya, tapi niatnya. Kalau ada niat, Insyaallah jalan akan terbuka,” pesannya.
Ia menutup dengan harapan agar Pordasi Kaltim menjadi wadah kebersamaan. “Olahraga ini bukan hanya soal prestasi, tapi juga melatih kesabaran, keberanian, dan cinta. Karena sejatinya, mencintai kuda adalah mencintai ketulusan. Semoga dari sini lahir atlet-atlet hebat yang membawa nama baik Kalimantan Timur,” pungkasnya.***
BACA JUGA
