Berkat GratisPol, Jurnalis Ahmad Riffandi Raih Kesempatan Tempuh Doktoral di Unmul
SAMARINDA,Inibalikpapan.com – Di tengah meningkatnya tantangan dunia jurnalistik, kebutuhan untuk memperdalam kapasitas dan memperkuat landasan akademik menjadi semakin mendesak bagi para pewarta.
Arus informasi yang bergerak cepat, tuntutan verifikasi yang semakin ketat, hingga kebutuhan memahami isu-isu teknis seperti ekonomi, hukum, dan kebijakan publik, menjadikan seorang jurnalis dituntut tidak hanya cermat, tetapi juga memiliki analisis yang tajam.
Kesadaran inilah yang mendorong Ahmad Riffandi, jurnalis kantor berita Antara yang berdomisili di Samarinda, untuk mengambil keputusan besar: melanjutkan pendidikan hingga jenjang doktoral (S3) Ilmu Ekonomi di Universitas Mulawarman (Unmul).
Langkah tersebut ia ambil setelah mendapat dukungan pembiayaan dari program Pendidikan GratisPol yang mulai dijalankan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2025.
“Berkat program GratisPol, saya terima kasih kepada Pak Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji. Karena GratisPol lah saya bisa melanjutkan program S3 Ilmu Ekonomi di Universitas Mulawarman,” ujarnya, Minggu (16/11/2025).
Bagi Fandi, pendidikan merupakan bagian penting dalam pengembangan kualitas seorang jurnalis. Pengalaman lapangan saja tidak cukup fondasi keilmuan yang kuat diperlukan agar mampu menghasilkan karya jurnalistik yang kritis, berimbang, dan mendalam. Terlebih, isu ekonomi yang menjadi fokus studinya merupakan salah satu sektor pemberitaan yang paling dinamis dan memerlukan pemahaman akademis yang lebih komprehensif.
“Kenapa saya melanjutkan program S3? Karena seorang jurnalis mesti menambah kapasitas dirinya. Jangan puas dengan pendidikan S1 saja, tapi sampai jenjang S3. Ini saya sudah membuktikannya,” tegasnya.
Program GratisPol menurutnya sangat membantu, terutama untuk biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang kerap menjadi kendala bagi banyak mahasiswa. Meski demikian, Fandi berharap program tersebut dapat dikembangkan lebih luas seperti skema beasiswa LPDP yang mencakup pembiayaan penelitian, publikasi ilmiah, hingga biaya hidup.
“Harapannya ke depan, program GratisPol ini seperti LPDP. Jadi bukan hanya dibiayai UKT-nya saja, tapi hal-hal non-teknis lain seperti biaya penelitian juga bisa dikembangkan,” katanya.
Ia menyebut banyak mahasiswa S3 asal Kaltim yang kuliah di luar pulau membutuhkan dukungan lebih. “Teman-teman yang kuliah S3 di Jawa misalnya, bukan hanya UKT-nya yang dibiayai tapi biaya hidup selama di sana, seperti LPDP. Jadi full. Itu harapan kami,” tambahnya.
Meski demikian, ia tetap menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Kaltim karena program GratisPol telah membuka pintu baginya untuk melanjutkan pendidikan hingga level tertinggi.
“Berkat GratisPol, saya memberanikan diri untuk melanjutkan program S3. Mudah-mudahan ilmu ini bermanfaat ke depannya,” ujarnya.
Riwayat Pendidikan Ahmad Riffandi
Fandi menghabiskan masa kecil hingga SMA di Sangatta, Kutai Timur. Ia melanjutkan studi S1 Ekonomi di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, kemudian S2 Ekonomi Syariah di UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Kini, di usia 37 tahun, ia resmi menapaki jenjang S3 Ilmu Ekonomi di Unmul sebagai komitmen untuk terus meningkatkan kapasitas profesionalnya.
Ia berharap langkahnya dapat menjadi inspirasi bagi jurnalis lainnya di Kalimantan Timur. “Ilmu tidak boleh berhenti. Semoga semakin banyak jurnalis Kaltim yang percaya bahwa pendidikan tinggi dapat meningkatkan kualitas pemberitaan kita,” tutupnya.***
BACA JUGA
