Berkunjung ke Kaltim, Kepala BPIP Sebut Penguatan Ketahanan Pangan Wujud Nyata Penerapan Pancasila
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong penguatan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam konteks ketahanan pangan nasional, khususnya di Kalimantan Timur. Kepala BPIP Republik Indonesia, Yudian Wahyudi, menyampaikan ini saat menjadi narasumber dalam kegiatan seminar yang digelar di Balikpapan, Selasa (3/6).
Menurut Yudian, pangan merupakan kebutuhan dasar yang menjadi fondasi bagi ketahanan nasional. Dalam perspektif Pancasila, pemenuhan kebutuhan pangan erat kaitannya dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kehidupan itu ada yang namanya basic need, kebutuhan dasar. Salah satunya adalah pangan. Kalau pangan tercukupi, maka ketahanan bangsa akan kuat. Di sinilah nilai-nilai Pancasila harus kita aktualisasi,” ujarnya.
PYudian juga menekankan bahwa pemerintah saat ini sangat fokus pada upaya menciptakan kemandirian di sektor pangan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya kemandirian sebagai wujud nyata dari pengamalan Pancasila.
“Pangan ini masuk dalam program prioritas nasional. Bahkan saat ini sudah ada Menko khusus urusan pangan. Ini membuktikan bahwa negara sangat serius. Sesuai arahan Presiden pada peringatan Hari Lahir Pancasila kemarin, kemandirian, termasuk pangan, menjadi hal penting,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar, Prakoso, menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar sebagai bentuk stimulus kepada masyarakat, khususnya di Balikpapan dan Kalimantan Timur, agar lebih sadar pentingnya ketahanan pangan berbasis lokal.
“Kami ingin memberikan rangsangan kepada masyarakat. Air itu kan sumber kehidupan. Kalau bicara soal ekonomi agraris, maka keberhasilan bertani itu sangat ditentukan oleh ketersediaan air,” kata Prakoso.
Ia menambahkan, seminar ini tidak hanya membahas teori dan konsep ketahanan pangan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk mengambil tindakan nyata di lapangan.
“Ini baru tahap awal. Harapannya masyarakat bisa langsung bertemu dengan para pemangku kepentingan dan bergerak bersama untuk membangun kemandirian pangan di daerah,” jelasnya.***
BACA JUGA
