BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pekerja rumah tangga (PRT) yang mengalami kekerasan, ternyata tidak hanya diborgol dan disiram air panas. Korban SKH (23), di dilecehkan dan disurah makan kotorannya sendiri dan makan kotoran anjing.

Pelaku mengalami perbuatan biadab yang dilakukan delapan orang, termasuk majikannya di apartemen di kawasan Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, menyebut perbuatan keji ini dilakukan para tersangka sambil direkam dengan menggunakan kamera ponsel. 

“Para terlapor melakukan kekerasan terhadap korban dengan cara meremas dan mencakar payudara korban, menyiramkan air panas ke kaki korban, memukul dengan sapu dan tangan,” kata Zulpan, Rabu (14/12/2022).

“Memborgol, merantai kaki dan tangan di kandang anjing, menelanjangi korban, memaksa korban memakan cabai, memakan kotoran anjing dan kotoran korban, serta mendokumentasikan beberapa peristiwa penganiayaan tersebut melalui HP,”

Dalam perkara ini, penyidik Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya turut menyita beberapa barang bukti, termasuk sapu, borgol, kandang anjing, gembok, barbel, digital video recorder (DVR), dan hasil visum kroban. 

“Hasil visum ditemukan patah tulang tertutup pada tulang tempurung kepala, lebam di kedua mata yang diakibatkan kekerasan benda tumpul, jaringan parut di bibir atas, leher, payudara, perut, tangan kanan-kiri,” ujarnya. 

Sebelumnya, Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Ratna Qurata Aini mengatakan aksi biadab tersebut, dilatarbelakangi, karena korban diduga telah mencuri pakaian dalam.

“Ketahuannya (mencuri) karena pakaian dalamnya ada pada korban dan disuruh mengaku dan dianiaya,” kata Ratna.

“Tetapi, bagaimanapun itu tidak dibenarkan main hakim sendiri apalagi menyiksa,” imbuh Ratna. 

Ratna menuturkan peristiwa penganiayaan ini terjadi pada sekitar September 2022 lalu. Tersangka berjumlah delapan orang, masing-masing berinisial SK (69) dan MK (68) yang merupakan pasangan suami-istri sekaligus majikan korban, JS (22) yang merupakan anak majikan, serta T, IN, O, E, dan P selaku PRT lainnya.

“Pelaku ada delapan orang, ditangkap Jumat 9 Desember 2002,” jelasnya.

Atas perbuatan mereka, kedelapan tersangka telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Mereka dijerat dengan pasal berlapis di antaranya Pasal 33 KUHP, 351 KUHP kemudian Pasal 44 dan 45 Undang-Undang PKDRT.

“Ancaman 10 tahun penjara,” pungkasnya.

suara.com

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version