BNPB: Bencana Banjir-Longsor di Tiga Provinsi Sumatera Tewaskan 174 Warga, Puluhan Orang Masih dalam Pencarian

Kondisi banjir yang melanda wilayah Kabupaten Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara pada Selasa (25/11). (Foto: BPBD Kabupaten Padang Sidempuan)

JAKARTA, inibalikpapan.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 174 warga meninggal dunia, 79 hilang, dan 12 luka-luka akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan itu dalam konferensi pers di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Jumat (28/11).

Di Sumatera Utara, korban mencapai 116 meninggal dan 42 hilang. Korban tersebar di Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Padang Sidempuan, dan Pakpak Barat. Sejumlah lokasi masih sulit terjangkau sehingga pendataan diperkirakan bertambah.

“Per hari ini kami mendata korban meninggal dunia 116 dan 42 masih dalam pencarian. Tentu saja data ini akan berkembang terus masih ada titik-titik yang belum ditembus. Yang diindikasikan di lokasi longsor itu mungkin juga ada korban jiwa,” ujar Suharyanto dalam keterangan yang inibalikpapan.com terima.

Kerusakan infrastruktur meliputi ruas nasional Sidempuan–Sibolga, Sipirok–Medan, serta beberapa akses di Mandailing Natal. Pemerintah mengerahkan alat berat dan mengirim bantuan seperti beras, makanan siap saji, tenda, terpal, serta perlengkapan darurat. Pesawat Caravan, helikopter Airbus EC 155, dan logistik bantuan Presiden telah tiba di wilayah terdampak.

Gangguan sistem komunikasi membuat laporan lapangan tersendat. BNPB mengirim perangkat Starlink ke posko dan titik pengungsian untuk memastikan komunikasi tetap berjalan. “Starlink sudah didistribusikan ke pemerintah daerah,” kata Suharyanto.

Bagaimana dengan di Aceh dan Sumbar?

Dari Aceh, BNPB mencatat 35 meninggal, 25 hilang, dan 8 luka-luka. Dampak terbesar berada di Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Aceh Tengah, dengan pendataan masih berlangsung. “Ini akan berkembang terus datanya. Dan sementara yang terdata ada 35 jiwa yang meninggal dunia,” ujar Suharyanto.

Sebaran pengungsian mencapai 4.846 KK di 20 kabupaten/kota. Akses darat terputus di sejumlah titik, termasuk jembatan Meureudu yang memutus jalur Banda Aceh–Lhokseumawe–Aceh Timur–Langsa–Aceh Tamiang. Beberapa wilayah seperti Gayo Lues dan Bener Meriah kini hanya dapat terakses melalui jalur udara. Starlink juga dipasang untuk mendukung komunikasi darurat. Tiga pesawat Hercules membawa bantuan berupa beras, minyak, mie instan, obat-obatan, tenda, genset, dan perangkat komunikasi.

Di Sumatera Barat, korban mencapai 23 meninggal, 12 hilang, dan 4 luka-luka di Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Kota Padang, dan Pasaman Barat. “Di Sumatra Barat itu 23 meninggal dunia, 12 hilang dan 4 luka-luka,” ungkap Suharyanto. Total pengungsi mencapai 3.900 KK dengan titik terbesar di Pesisir Selatan. Jalur nasional Bukittinggi–Padang sempat terputus karena longsor, dan lima jembatan di Padang Pariaman mengalami kerusakan.

BNPB menyalurkan paket sembako, hygiene kit, kasur lipat, makanan siap saji, serta bantuan Presiden berupa alat komunikasi, tenda, genset, dan peralatan evakuasi.

Sebagai respons atas meningkatnya risiko banjir dan longsor, pemerintah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca di tiga provinsi. “Kami melaksanakan OMC di masing-masing provinsi,” jelas Suharyanto. Operasi telah berjalan di Sumatera Utara dengan empat sortie penerbangan dan 3.200 kilogram bahan semai. OMC di Aceh bermula hari ini dari Bandara Sultan Iskandar Muda, sementara operasi di Sumatera Barat jadwalnya mulai besok dari Bandara Internasional Minangkabau.

BNPB memastikan koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI/Polri, kementerian/lembaga, dan relawan terus berjalan untuk memulihkan akses, distribusi logistik, dan pencarian korban. Kepala BNPB memimpin operasi darurat dari Silangit dan akan menuju Aceh. Penanganan di Sumatera Barat di bawah pimpinan Sekretaris Utama BNPB.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses