BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Sebanyak 34 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Angkasa Pura I Balikpapan memeriahkan Borneo Fair 2019 yang digelar BUMN Angkasa Pura I Balikpapan, mulai 20-26. November di lantai kedatangan penumpang.

Pameran ini menghadirkan sejumlah produk kerajinan khas Kalimantan, produk kecantikan, aksesoris, kuliner, makanan olahan dan lain-lain.

“Saya rencananya mengundang seluruh BUMN yang ada di Balikpapan, khususnya yang ada di bandar udara. Namun memang karena keterbatasan waktu dan teman-teman kami sendiri belum siap, sehingga kami menyelenggarakan kali ini sendirian. Ada 34 UMKM,” GM Angkasa Pura 1 Bandara Sepinggan, Farid Indra Nugraha, pembukaan Borneo Fair 2019 yang dibuka Staf Ahli Wali Kota bidang Ekonomi dan Pembangunan SDM Jumali, Rabu siang (20/11/2019).

Pameran UMKM di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan, kata Farid, merupakan agenda rutin yang digelar sedikitnya dua kali dalam satu tahun. Seluruh peserta pameran merupakan UMKM binaan AP 1 Bandara Sepinggan yang dibentuk dalam nama Paguyuban Bangkirai.

Sebagai bentuk keseriusan AP 1 Bandara Sepinggan dalam memajukan UMKM di daerah, setiap triewulan sekali, pihaknya meminta laporan kinerja masing-masing UMKM untuk bahan evaluasi. Laporan yang ada menjadi tolak ukur prestasi dan tingkat kemandirian UMKM tersebut.

“Dengan paguyuban Bangkirai ini saya minta ada impact setiap tahun sekali. Marketing management nya bagaimana. Itu akan menjadi tolak ukur prestasi dan tingkat kemandirian dari mereka. Ini diukur per triwulan, dia bisa tumbuh atau tidak,”kata Farid menjelaskan.

Farid melihat potensi pertumbuhan ekonomi di Balikpapan khususnya pelaku UMKM menunjukan hasil positif, walaupun pertumbuhan nya cenderung melambat. Seperti pada pembukaan pameran Borneo Fair 2019, yang sepi pengunjung. Pemandangan berbeda ketika dihelat kegiatan serupa di tahun 2018. Sepinya pengunjung, dikaitkan dengan beroperasinya Bandara APT Pranoto Samarinda.

Ia berharap UMKM di Balikpapan bisa terus berinovasi dan memperbaiki kualitas managemennya, agar mampu bersaing.

“Ke depan ini akan terlihat potensi yang lebih baik lagi ya. Kebetulan juga APT Pranoto lagi ada perbaikan jadi pemberangkatan penumpang selama 25 hari kedepan, akan beralih ke Balikpapan. Tentu saja ini akan mempengaruhi keramaian pengunjung,” ujar Farid.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan di Borneo Fair 2019 juga diramaikan dengan kegiatan untuk anak-anak seperti Lomba Mewarnai, Fashion Show, Tarian Daerah Umum dan Tarian Daerah Junior, sekaligus juga memperingati Hari Anak Sedunia.

Pada kesempatan sama Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Jumali yang mewakili Wali Kota Balikpapan mengatakan Borneo Fair sebagai suatu sarana strategis mendorong pelaku UMKM khususnya berada dalam binaan PT Angkasa Pura I (Persero) untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal masyarakat luas.


“Perlu saya sampaikan sektor usaha UMKM dapat menurunkan angka pengangguran khususnya di Balikpapan yakni menyerap 39.000 tenaga kerja sebagai potensi UMKM,” katanya. 

Jumali berharap bagi pelaku UMKM dapat berbenah agar lebih kreatif dan lebih aktif. “untuk itu dengan kegiatan Borneo Fair 2019 bisa menjadi jembatan peningkatan UMKM, sebagai bentuk sinergi BUMN dengan pemerintah kota Balikpapan,” tambahnya. 

Kegiatan Borneo Fair yang dilaksanakan pada bulan Februari 2019 lalu melibatkan 20 UMKM saja, namun terdapat peningkatan pada Borneo Fair kali ini menjadi 34 UMKM yang digelar mulai 20 – 26 November 2019 bertempat di Area Atrium Kedatangan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version