BPBD Balikpapan Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan, Lebih dari 10 Kasus Tenggelam Terjadi dalam Dua Bulan

Kepala BPBD Kota Balikpapan Usman Ali

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat setelah lebih dari sepuluh kasus tenggelam terjadi dalam waktu dua bulan terakhir. 

Mayoritas insiden berlangsung di lokasi-lokasi berisiko seperti waduk, bekas galian, dan saluran air yang minim pengamanan. Kondisi ini diperparah dengan cuaca Kota Balikpapan yang tidak menentu dan kerap berubah tiba-tiba.

Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menyebut meningkatnya kejadian ini sebagai sinyal peringatan serius yang harus diperhatikan seluruh lapisan masyarakat. Dari catatan BPBD, lebih dari tujuh kasus melibatkan anak-anak, sementara selebihnya melibatkan warga dewasa. Jika dihitung sejak Januari hingga Maret, total kejadian tenggelam yang ditangani BPBD telah melampaui sepuluh insiden.

“Cuaca kita cukup ekstrem belakangan ini. Kami berharap masyarakat baik para ibu, bapak, maupun anak-anak muda lebih berhati-hati. Keselamatan harus menjadi prioritas, mulai dari keluarga sendiri sampai lingkungan sekitar,” ujar Usman, Senin (24/11/2025).

Ia menjelaskan, sebagian besar kejadian terjadi di titik-titik rawan yang sebenarnya sudah diketahui masyarakat sebagai area berbahaya. Namun, lokasi tersebut tetap sering dilalui warga atau dijadikan tempat bermain anak-anak. Banyak saluran air dan bekas galian memiliki kedalaman yang sulit diprediksi. Saat hujan turun, ketinggian air dapat meningkat dalam waktu cepat sehingga menciptakan arus kuat yang berbahaya.

“Banyak kejadian terjadi di area yang seharusnya tidak diakses tanpa pengawasan. Waduk, saluran air, dan bekas galian sering terlihat aman, tetapi kondisi air tidak bisa diprediksi. Aktivitas warga di area rawan ini masih cukup tinggi,” kata Usman.

Ia menegaskan bahwa masyarakat perlu lebih bijak menghindari area yang tidak memiliki pagar pengaman atau pembatas. Saat cuaca mendung atau hujan, risiko bertambah besar karena perubahan kondisi air dapat terjadi hanya dalam hitungan menit. Di beberapa titik, air dapat meluap, menutupi lubang dalam, atau menciptakan arus mendadak yang membahayakan pejalan kaki maupun anak-anak yang bermain di sekitar lokasi.

“Kami minta masyarakat tidak melintasi atau bermain di area tersebut. Risiko terlalu besar. Kondisi cuaca tidak bisa kita kendalikan, tapi perilaku bisa kita kendalikan. Warga harus mengutamakan keselamatan selagi berada di luar rumah,” ujarnya.

Usman juga menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak di sekitar lingkungan permukiman. Ia mengingatkan agar warga saling mengingatkan, terutama ketika ada anak-anak yang bermain di dekat area berair seperti parit, waduk, atau galian pembangunan.

Diharapkan, dengan kewaspadaan kolektif dan pengawasan ketat, angka kejadian tenggelam di Balikpapan dapat ditekan selama periode cuaca ekstrem yang masih berlangsung.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses