BPBD Balikpapan Perkuat Mitigasi, Pasang Rambu Evakuasi Saat Hujan Deras Genangi Wilayah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Hujan deras yang kembali mengguyur Balikpapan pada Senin (24/11/2025) menyebabkan sejumlah titik rawan di Kelurahan Klandasan Ulu tergenang. Kendati air sempat memasuki area permukiman, kondisi tersebut tidak berlangsung lama karena surut mengikuti pasang surut laut.
Di tengah situasi cuaca yang tidak stabil, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan tetap melanjutkan kegiatan pemasangan rambu jalur evakuasi bencana di kawasan Taman Bekapai. Langkah ini dipimpin langsung oleh tim Kedaruratan dan Logistik BPBD sebagai bagian dari penguatan mitigasi di kawasan publik yang memiliki potensi risiko.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Balikpapan, Bambang Subagya, menjelaskan bahwa pemasangan rambu evakuasi bukan hanya rutinitas teknis, tetapi strategi untuk mempercepat pemahaman masyarakat terhadap arah penyelamatan saat terjadi kondisi darurat.
“Cuaca ekstrem beberapa hari terakhir menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan. Rambu evakuasi ini berfungsi sebagai panduan visual bagi masyarakat agar mereka tahu ke mana harus bergerak dengan cepat saat terjadi ancaman,” ujar Bambang.
Menurutnya, Taman Bekapai dipilih karena menjadi salah satu ruang publik yang paling sering dikunjungi. Banyak warga, termasuk anak-anak, beraktivitas di kawasan tersebut, sehingga BPBD menilai penting adanya instrumen keselamatan yang mudah dikenali.
“Ruang publik harus memiliki standar mitigasi yang jelas. Ketika terjadi bencana, tidak semua orang berada di rumah. Ada yang sedang beraktivitas di taman, di area wisata, atau fasilitas umum lainnya. Karena itu rambu seperti ini sangat vital,” tegasnya.
Bambang menambahkan bahwa pemasangan rambu evakuasi dilakukan seiring upaya BPBD memetakan titik-titik rawan banjir dan potensi ancaman lainnya di wilayah pesisir Balikpapan. Meski genangan di Klandasan Ulu cepat surut, BPBD menilai masyarakat tetap perlu memahami jalur penyelamatan dan area berkumpul (assembly point).
“Genangan mungkin cepat menghilang, tetapi risiko itu nyata. Edukasi visual adalah kunci. Ketika warga terbiasa melihat rambu, respon mereka di lapangan akan jauh lebih cepat,” ujarnya.
Selain pemasangan rambu, BPBD juga terus berkoordinasi dengan kelurahan dan DP3AKB dalam penyebaran informasi kesiapsiagaan, terutama kepada kelompok rentan seperti anak-anak dan pengunjung yang tidak tinggal di wilayah sekitar.
Bambang menegaskan bahwa mitigasi bukan sekadar respons setelah kejadian, tetapi proses berkelanjutan yang dimulai sebelum bencana terjadi. “Kami ingin membangun budaya sadar bencana. Mitigasi itu tidak harus menunggu bencana muncul. Justru rambu, edukasi, dan kesiapan masyarakat adalah upaya yang paling efektif,” katanya.
Dengan kegiatan ini, BPBD Balikpapan berharap masyarakat semakin memahami pentingnya jalur evakuasi dan dapat mengambil keputusan cepat saat kondisi darurat terjadi. Upaya tersebut sekaligus menjadi bentuk komitmen BPBD untuk memperkuat perlindungan masyarakat, terutama di kawasan pesisir yang memiliki kerentanan lebih tinggi.***
BACA JUGA
