BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam. Seperti kebakaran dan tanah longsor yang sering terjadi di kota Balikpapan.

“Kami selalu gencar melalukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama di daerah yang rawan terjadi bencana alam, seperti tanah longsor maupun kebakaran” kata Kepala BPBD Kota Balikpapan, Silvi Rahmadina kepada media, Selasa (7/6/2022).

Ia mengatakan, dalam setiap sosialisasi, pihaknya memfokuskan kepada pencegahan  dan memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan dari bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan kebakaran.

Dia menjelaskan, dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam tersebut, bukan hanya merugikan pemerintah, tetapi juga masyarakat di sekitar lokasi bencana.

“Kami selalu membuka penyuluhan bagi masyarakat di kantor BPBD kota Balikpapan, agar masyarakat dapat pengetahuan terkat bencana alam,” terangnya.

Selain itu, lanjut Silvi, setiap hari kerja pihaknya juga melakukan penyuluhan di setiap kelurahan dan tempat berpotensi terjadi bencana alam. Khususnya kebakaran dan tanah longsor.

Menurutnya, pihaknya selalu siap, jika ada masyarakat, komunitas dan lain-lain minta dilakukan penyuluhan dan penanganan tentang bencana alam. Jadi kapanpun ada masyarakat minta penyuluhan dan penanganan kita siap.

“Untuk saat ini daerah yang rawan terjadi tanah longsor, ada di daerah Prapatan dan Karang Rejo. Namun lokasinya tidak terlalu berbahaya. Tapi kami meminta masyarkat sekitar selalu waspada, apalagi terjadi hujan deras disertai angin kencang,” tuturnya.

Silvi meminta kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, agar selalu waspada dan juga menanam pohon yang bisa menahan tanah longsor, seperti pohon bambu dan lain-lain.

“Jika ada masyarakat yang ingin membangun di daerah rawan longsor, kami meminta untuk melakukan konsultasi dan berkoordinasi kepada BPBD kota Balikpapan. Sehingga kita akan melihat dena lokasi tersebut, apakah bisa dibangun apa tidak. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa kita antisipasi,” tuturnya. 

Silvi mengatakan, curah hujan yang tinggi rawan terjadi tanah longsor. Karena sebagian wilayah di Kota Balikpapan perbukitan dengan struktur tanah yang labil. Sehingga masyarakat mesti waspada.

“Kami selalu siaga 24 jam. Warga yang perlu bantuan segera hubungi tim BPBD, kami siap bantu. Ciri tanah di Balikpapan ini berpasir dengan kontur yang berbukit-bukit. Meskipun curah hujan tidak tinggi itu cukup berbahaya ,” ujarnya.

Ada delapan pos yang menjadi titik rawan bencana dengan personil yang siaga sewaktu-waktu. Termasuk juga SAR. “Kami turunkan ketika hujan lebat untuk memantau daerah agar dapat bertindak dengan cepat,” ujarnya.

Apalagi sekitar 85 persen pemukiman warga berada di perbukitan yang juga justru berpotensi tertimpa tanah longsoran.

“Rumah mereka bisa hancur karena tertimbun tanah. Nyawa mereka pun bisa melayang jika terlambat,” ujarnya.

“Seperti di Prapatan, Karangjati, Karang Rejo, Gunung Sari Ilir, Gunung Sari Ulu, Telaga Sari, Gunung Bahagia, Sungai Nangka, Mekarsari, Sepinggan Raya dan kawasan perbukitan lainnya yang memang rawan longsor,” ujarnya.

Pihaknya bersama kelurahan juga aktif melakukan sosialisasi mengingatkan masyarakat selalu waspada. Khususnya ketika malam hari saat hujan. “Kewaspadaan sangat perlu terlebih lagi musim-musim hujan seperti sekarang,” ujarnya.

Disamping itu dia juga mengimbau masyarakat untuk bergotong-royong diiwlayahnya masing-masing membersihkan drainase. Karena selain ancaman tanah lonsor, juga banjir yang kerap terjadi ketika hujan turun.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version