BPBD Perkuat Sinergi, Santunan Korban Bencana Kini Lebih Cepat dan Terkoordinasi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Upaya peningkatan pelayanan bagi warga terdampak bencana di Kota Balikpapan terus diperkuat. Salah satunya melalui sinergi strategis antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Balikpapan. Kerja sama tersebut kini berjalan lebih terstruktur setelah kedua lembaga resmi menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang penyaluran santunan korban bencana.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Balikpapan, Arsulul Chairi, mengatakan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah penting pemerintah dalam memastikan perlindungan sosial bagi warga terdampak bencana. Menurutnya, bantuan dari Baznas turut memperkuat proses rehabilitasi dini yang selama ini dilakukan BPBD. Terutama dalam membantu korban memulihkan kondisi pasca kejadian.
“Kami menjalin sinergi dengan Baznas agar setiap korban bencana mendapatkan santunan secara tepat dan cepat. Program ini sudah berjalan tahun ini dan akan terus berlanjut karena manfaatnya sangat dirasakan masyarakat,” ujar Arsulul, Senin (24/11/2025).
Ia menjelaskan, sinergi BPBD–Baznas memberikan efek berlapis dalam penanganan bencana. Di tahap awal, BPBD melakukan tindakan darurat seperti evakuasi, penyediaan logistik, serta penanganan kerusakan. Sementara Baznas hadir untuk memberikan dukungan finansial kepada korban, sehingga kebutuhan mendesak mereka dapat terpenuhi tanpa harus menunggu proses panjang.
Menurut Arsulul, MoU ini juga memastikan agar seluruh penyaluran bantuan dilakukan tanpa tumpang tindih. BPBD memberikan data resmi korban bencana kepada Baznas, sehingga setiap santunan yang diberikan tepat sasaran dan terhindar dari duplikasi penerima. “Kami menyerahkan data korban bencana kepada Baznas untuk memastikan semua penerima benar-benar sesuai. Proses pendataan ini sangat penting agar bantuan berjalan transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Ia menambahkan, sinergi tersebut memberikan dampak signifikan terhadap rasa aman warga. Masyarakat kini memiliki kepastian bahwa setiap kejadian bencana akan ditindaklanjuti tidak hanya dari aspek penanganan teknis, tetapi juga dukungan ekonomi untuk membantu mereka bangkit lebih cepat. Banyak korban bencana, kata Arsulul, yang sebelumnya harus menunggu lama untuk mendapatkan bantuan. Namun, setelah kerja sama ini berjalan, proses penyaluran jauh lebih cepat karena sudah ada mekanisme koordinasi baku antara dua lembaga.
Arsulul pun mengapresiasi komitmen Baznas Balikpapan yang terus meningkatkan alokasi dana kebencanaan sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat. Ia menyebutkan kolaborasi seperti ini merupakan kunci utama dalam meningkatkan kualitas layanan penanggulangan bencana, karena BPBD tidak bisa bekerja sendiri mengingat luasnya cakupan penanganan.
Untuk tahun mendatang, BPBD merencanakan perluasan kerja sama dengan berbagai lembaga sosial, termasuk organisasi kemasyarakatan yang memiliki kapasitas dalam penyaluran bantuan. “Kami ingin memperluas kemitraan karena penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama,” tutupnya.***
BACA JUGA
