BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — BPJAMSOSTEK Wilayah Kalimantan telah menyelesaikan webinar November seris  yang berlangsung tiga kali setiap Jumat. Seri terakhir membahas tema “Cerdas dalam Mengelola Uang kita”dengan pembicara Direktur UI Copora/Ahli Perencanaan Keuangan, Syahnan Poerba.

Seris terakhir selain diikuti perwakilan perusahaan, media, karyawan BPJAMSOSTEK Kalimantan juga diikuti Deputi Direktur BPJAMSOSTEK wilayah Kalimantan Arif Zahari hingga penutupan webinar.

Arif dalam pendapat menyampaikan dalam pengelolaan keuangan sekarang ini prinsip seperti mengelola perusahaan.

“Prinsipnya sama seperti perusahaan, bagaimana menambah penghasilan tapi kurangi pengeluaran. Pengeluaran ini banyak dari gaya hidup. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan agak susah,” ujarnya disela-sela webinar, Jumat sore (20/11/2020).

Menurutnya keingina lebih pada gaya sedangkan kebutuhan sebagai perioritas. “Keinginan harus dikurangi. Fungsi rasa bersyukur itu yang penting,” ucapnya memberikan saran.

Arif menilai jika setiap orang mampu mengelola keuangan secara baik tanpa berhutang makan akan lebih sejahtera dan bahagia. Dalam kesempatan itu Arif menyampaikan terimakasih kepada narasumber karena banyak tips yang bisa dijadikan contoh seperti hal budaya gaya hidup sehingga cendrung pada gaya hidup boros.

“Ada satu hal yakni budaya. Ini memakan kita makanya strategi kita soal disiplin sudah menyiapkan beberpa hal seperti harus disiplin, meninggal kebiasaan budaya kita yang dipakai boros sehingga tidak mengontrola uang tabungan,” tuturnya.

Arif pun menilai webinar ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta  yang ikut. Sekaligus menutup kegiatan seri 1, 2 dan 3.

Webinar pertama 6 November lalu diisi ustad Wijayanto dengan tema  “Pandemic? What Should We Do? (Pandemi? Apa yg harus kita lakukan). Sedangkan series  2 yakni 13 November lalu mengangkat tema Ecomomic Outlook  2021 ( Perkembangan dan Prospek Makro Ekonomi dan Pasar Modal 2021) Nara sumber: Damhuri Nasution (Chief Ekonomist BNI Sekuritas) dan Firman Hidayat (Equity Analyst BNI Sekuritas).

 “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa beri manfaat banyak kepada peserta dan individu. Ini kontribusi Jamsostek Kalimantan untuk kita semua. Terimakasih untuk waktu dan atensinya,” tuturnya.

Sementara Syahnan Poerba mengatakan masyarakat perlu memahami beberapa hal yang dianggap perlu dalam pengelolaan keuangan di masa pendemik ini atau masa normal nanti.

Pengelolaan keuangan sangat dipengaruhi gaya hidup dan kebiasaan kita sehari-hari. Termasuk bagaimana kita mengelola keuangan yang kita miliki.

“Saya punya beberapa karyawan ya gajinya tidak besar sekitar 6 juta. Ada yang cukup ada yang kurang padahal, jumlah anak dan kebutuhan sama. Yang kurang ini memang saya lihat beda penampilannya,” tuturnya saat webinar, Jumat sore (20/11/2020)

Kata Syahnan Tujuan dari pengelolaan keuangan ini dengan harapan saat usia 50 tahun keatas kita tidak lagi kerja keras mengumpulkan uang untuk kebuuthan hiudp keluarga. Tapi sudah ada cukup sehingga bisa menikmati hidup

Menanggapi pertanyaan peserta dari Roterdam Belanda, Elaina, bagaimana dengan uang yang kita miliki apakah sebaiknya ditabungkan saja atau dijadikan modal usaha seperti kos-kosan.

Menjawab pertanyaan ini, Syahnan sependapat jika uang yang kita milki di tabungan dibelikan tanah untuk kos-kosan hanya harus dipastikan tanah secara legal harus  clear tidak bermasalah hukum.

Selain itu, nilai property lebioh tinggi daripada inflasi. Sementara tabungan hanya 4 persen. 10 tahun kemudian nilai investasi bisa lebih dari 10 kali.

 “ Apalagi kos-kosan ini  menghasilkan. Saya bertahan hidup saat usia 20 tahun dari kos-kosan, rumah sendiri. Waktu itu bapak saya meninggal memiliki kos-kosan,” katanya.

“Kalau beli tanah rumah yakinkan legalitas, aman, bukan gusuran. Karena yang kita pakai ini uang simpanan, harus hati-hati jgan terpincut harga murah. Saya dukung sekali,” tuturnya.

Sementara bagi pelaku usaha, yang sekarang ini terimbas covid, harus cepat-cepat mengambil keputusan. Contohnya  tempat penipitan anak/ Daycare.karena tidak ada murid yang dititipkan maka dijadikan rumah itu untuk makanan sehat bagi anak-anak yang dulu dititipkan.

“Akhirnya berkembang, guru-guru jadi tukang masak mencitpkan catering sehat anak-anak bahkan sekarang jadi catering sehat orangtua,” ungkapnya mencontohkan.

Apalagi saat ini, rata-rata sebut Syahnan,  bentuk usaha ya berkembang  usaha makanan, kesehatan dan  hobi-hobi.

Begitupula pada penempatan uang untuk investasi, harus dilakukan dengan hati-hati. Lanjutnya untuk investasi  pasar saham sebaiknya pilih reksadana campuran yang resiko tidak besar namun uang yang diinvestasi sebesar 20 persen. Dipastika juga legaliasnya di OJK mengingat bisnis platform makin berkembang dan banyak sekali.

“Reksana lebih tinggi bukan seperti tabungan biasa. Bisa kalau uang di deposito itu ke dana emergensikita. Kalau kita mau investasi bagus cumin jangan sama teman kita, hanya modalin tapi kita nggak ikut biasanya itu hilang. Kecuali bisnis dia sudah bertahun-tahu, Tapi kalau dia baru buka jangan lah,” sarannya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version