BPJS Kesehatan Balikpapan Perkuat Layanan Digital, Pastikan Perlindungan JKN bagi 1,3 Juta Peserta 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan, Aidy Ilmi saat berdiskusi dengan awak media. (Foto:Dani/Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – BPJS Kesehatan Kantor Cabang (KC) Balikpapan terus menunjukkan kinerja positif dalam memperluas cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. 

Hingga Oktober 2025, jumlah peserta aktif di wilayah kerja KC Balikpapan yang meliputi Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kabupaten Paser, dan Kabupaten Berau telah mencapai 1.362.078 jiwa, dengan tingkat keaktifan peserta mencapai 86,86 persen.

Kota Balikpapan menjadi penyumbang peserta terbesar dengan 638.159 jiwa, disusul Kabupaten Paser sebanyak 283.480 peserta, Berau 254.981 peserta, dan PPU sebanyak 185.458 peserta. Capaian ini menunjukkan komitmen kuat BPJS Kesehatan bersama pemerintah daerah dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di wilayah Kalimantan Timur.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan, Aidy Ilmi, mengatakan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, dunia usaha, maupun masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari seluruh pihak, terutama pemerintah daerah yang secara konsisten berkontribusi terhadap pembiayaan peserta JKN. Tanpa dukungan ini, target UHC tidak akan tercapai,” ujarnya, Senin (27/10/2025).

Menurut Aidy, hingga September 2025 total iuran Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemda dan bantuan iuran pemerintah daerah di wilayah kerja KC Balikpapan telah mencapai Rp152 miliar. Kota Balikpapan tercatat sebagai penyumbang terbesar dengan total Rp69,7 miliar, disusul Kabupaten Paser Rp28,6 miliar, PPU Rp27,9 miliar, dan Berau Rp26,1 miliar.

Dari sisi pelayanan, BPJS Kesehatan KC Balikpapan bermitra dengan 223 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang terdiri atas puskesmas, klinik pratama, dokter keluarga, serta fasilitas kesehatan swasta. Balikpapan menjadi wilayah dengan jumlah FKTP terbanyak, yakni 112 fasilitas. Selain itu, terdapat 47 rumah sakit rujukan di bawah koordinasi cabang Balikpapan yang melayani peserta JKN dari empat kabupaten/kota.

Aidy menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan saat ini fokus pada transformasi layanan digital agar masyarakat dapat mengakses pelayanan lebih mudah, cepat, dan efisien. Aplikasi Mobile JKN, kanal PANDAWA (Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp), Care Center 165, serta Anjungan Mandiri JKN (AMAN JKN) menjadi bagian penting dari strategi digitalisasi layanan.

“Peserta kini tidak perlu antre lama di kantor cabang. Hampir semua layanan bisa diakses dari ponsel. Ini bukti nyata transformasi digital BPJS Kesehatan menuju layanan yang humanis dan efisien,” jelasnya.

Selain kanal daring, KC Balikpapan juga mengoperasikan BPJS Keliling, BPJS SATU di rumah sakit, serta layanan di Mal Pelayanan Publik (MPP) untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan pelayanan langsung. Dalam setahun terakhir, lebih dari 34 juta transaksi digital tercatat secara nasional melalui kanal digital BPJS Kesehatan.

Dari sisi kemudahan pembayaran, BPJS Kesehatan mencatat adanya lebih dari 1 juta kanal pembayaran aktif di seluruh Indonesia, mulai dari bank, PPOB, e-commerce, hingga ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret. Di wilayah Balikpapan, kanal digital menjadi pilihan utama masyarakat karena dinilai lebih praktis dan real-time.

“Kami terus mendorong peserta untuk melakukan pembayaran autodebit agar tidak ada kendala keaktifan kepesertaan. Sistem ini juga membantu masyarakat tetap terlindungi tanpa repot mengingat waktu jatuh tempo,” tambah Aidy.

Ia menegaskan, tantangan ke depan adalah mempertahankan kepatuhan peserta dan memastikan mutu layanan di fasilitas kesehatan tetap optimal. BPJS Kesehatan, katanya, tidak hanya berfungsi sebagai pengelola iuran, tetapi juga sebagai penggerak perubahan sistem kesehatan nasional agar lebih inklusif dan berkeadilan.

“Misi kami sederhana namun mendasar  memastikan seluruh warga mendapatkan perlindungan kesehatan yang berkelanjutan dan berkualitas. Setiap rupiah iuran yang dibayarkan adalah investasi untuk masa depan kesehatan bangsa,” pungkas Aidy Ilmi.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses