BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Rudenim Balikpapan telah melaporkan 7-8 WN Afganistan yang diduga sebagai provokator kerusuhan didalam Rudenim yang berakhir terjadinya perusakan fasilitas Rudenim Balikpapan.

Aksi protes yang dilakukan penghuni Rudenim Balikpapan dilakukan sejak Kamis hingga Senin pagi (23/4/2018). Mereka meminta diberikan kebebasan karena sejak 4 tahun belum ada kejelasan proses pemindahan atau suaka politik yang mereka ajukan.

” Laporan pidana sudah masuk tadi anggota kami laporkan ke Polres Balikpapan terhadap kerusakan ini ” ungkap Kepala Rudenim Balikpapan Muhammad Irham Anwar usai mendampingi kunjungan DPRD Balikpapan hari ini (23/4/2018).

Menurutnya ada 7-8 orang yang diduga menjadi provokator inti. ” Kalau total provokator ada sekitar 20 orang,” sebutnya.

Untuk pengamanan di lokasi pihak sejak Kamis lalu sudah meminta bantuan Polri dan TNI mengingat hanya 5 petugas pengamanan Rudenim Balikpapan.

” Kita ngak mampu tangani 150 orang. Sampai sekarang kita belum masuk ke dalam ruangan mereka,” ujarnya.

Estimasi kerugian pihaknya memperkirakan sekitar Rp150 juta karena kerusakan yang dialami seperti 27 CCTV, TV, kerusakan pagar tembok yang dicoret-coret dan kerusakan lainnya. ” Estimasi sekitar Rp150 juta kita belum hitung langsung karena belum berani masuk kedalam,” katanya.

Dia mengatakan kericuhan disebabkan karena penghuni rumah detensi Imigrasi Balikpapan tidak sabar menunggu proses yang pemindahan.

” Sampai sekarang kami berusaha untuk memindahkan mereka tapi kendala
Secara nasional hampir seluruh rumah detensi seluruhnya 16 ribu disini jumlahnya tidak sampai 200 orang. Mereka ada yang dua tahun dan empat tahun tidak semuanya datang bersamaan,” jelasnya.

Aksi protes sebenarnya susah berlangsung pada Februari lalu namun pihaknya sudah melakukan mediasi dan menjelaskan situasi yang ada.

” Teriak malam ini (Kamis kemarin) ada lalu kita audiensi dan mereka berhenti lalu teriak lagi, kita audiensi lagi berhenti lagi. Ini yang ketiga kebetulan saat anarkis saya di Bandung Malam Jumat. Anggota laporan sudah mulai dan jam 02 pagi sudah anarkis langsung saya laporkan kepadamu atasan dan Jumat pagi saya langsung ke Balikpapan,puncak. Anarkis Kamis dan Jumat. Hari ini mereka masih protes tadi malam dan Senin siang,” ceritanya.

Sementara salah satu penghuni Rudenim Dari Afganistan tidak diketahui namanya mengaku sudah 4 tahun mendekam di Rudenim Balikpapan. ” Ya sudah empat tahun disini tidak jelas kabarnya,” katanya.

Dia mengaku sejak beberapa malam pukul 02.00 melakukan aksi berteriak dan meminta bantuan warga Sekitar Rudenim untuk ikut membantunya.

” Kami tidak dibolehkan keluar tempat ini selama 4 tahun. Kami seperti pelaku Kriminal itu tapi kami bukan penjahat,” tandasnya.

Awal 2017 lalu jumlah penghuni Rudenim Balikpapan sebanyak 300 orang. Mereka mayoritas dari Afganistan, sebagian kecil dari Iran dan Somalia. Saat ini jumlah 149jiwa.

” Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan pindahkan 44 orang lalu menyusul 31 orang kemudian ada dua orang sehingga 77 orang yang akan dipindahkan,” ungkap Muhammad Irham Anwar Kepala Rudenim Balikpapan.

Mereka rencananya akan dipindahkan ke Makasar, Batam, Tanjung Pinang dan Jakarta. ” Kalau deportasi tindakan paksa belum ada karena mereka masih meminta suaka tapi ada 44 orang yang pindah ke negaranya karena permintaan sendiri,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version