Budiono Tekankan Penguatan Pola Hidup Sehat dan Penurunan Stunting di Balikpapan

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kota Balikpapan untuk terus menggalakkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Rabu (12/11/2025).

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, menegaskan bahwa menjaga kesehatan masyarakat tidak bisa dibebankan hanya pada lembaga kesehatan, melainkan membutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat.

Menurutnya, salah satu tantangan besar yang masih dihadapi saat ini adalah tingginya angka stunting. Meski Balikpapan telah meraih sejumlah penghargaan berkat capaian penurunan kasus stunting, masalah ini tetap membutuhkan perhatian serius dan berkelanjutan.

“Catatan terbesar kita adalah masih tingginya angka stunting. Jika generasi kita ingin menyambut Indonesia Emas, maka stunting harus kita tekan,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Budiono menekankan, upaya penurunan stunting tidak bisa dilakukan hanya setelah bayi lahir. Pencegahan harus dimulai sejak masa kehamilan, dengan memperhatikan asupan gizi ibu hamil serta pola asuh anak yang tepat agar tumbuh sehat dan berkualitas.

“Ini bukan soal bayi yang baru lahir saja. Mulai dari ibu hamil, gisinya sudah harus diperhatikan. Pola asuh sangat penting, karena saat orang tua sibuk bekerja dan pola asuh tidak baik, risiko stunting akan meningkat,” jelasnya.

Selain mendorong perbaikan gizi, Budiono juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat melalui olahraga rutin, pola makan seimbang, serta mengurangi konsumsi rokok. Ia bahkan mengakui tengah berupaya mengurangi kebiasaan merokoknya sendiri, sejalan dengan penerapan Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang bertujuan menciptakan lingkungan sehat.

“Kami punya Perda KTR yang membatasi aktivitas merokok. Ini bagian dari upaya menciptakan masyarakat hidup sehat,” ungkapnya.

Butuh Dukungan Anggaran

Dari sisi kebijakan, DPRD Balikpapan disebut terus mendukung penguatan sektor kesehatan, baik melalui pengawasan maupun dukungan anggaran. Budiono menegaskan bahwa belanja kesehatan termasuk mandatory spending, dengan alokasi minimal 10 persen dari APBD. Sebagian anggaran tersebut diarahkan untuk mendukung program penanganan stunting.

“Anggaran kesehatan itu mandatory spending, minimal 10 persen. Salah satunya untuk penanganan stunting,” tegasnya.

Budiono berharap seluruh warga Balikpapan dapat menjaga kesehatan diri dan keluarga. Menurutnya, kesehatan bukan hanya soal fasilitas atau program pemerintah, tetapi juga bentuk kesadaran dan tanggung jawab pribadi.

“Menjaga kesehatan adalah bentuk cinta kepada diri sendiri dan keluarga. Seperti kata bijak, ‘Cinta tumbuh dari perhatian, dan salah satu perhatian terbesar adalah menjaga kesehatan orang yang kita sayangi,’” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses