Buntut Insiden Tewasnya Enam Anak di Graha Indah, PT Sinar Mas Wisesa Siap Pagar-Timbun Kubangan
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – PT Sinar Mas Wisesa menyatakan kesiapan mengambil langkah untuk mengamankan kubangan air di kawasan Jalan PDAM, Graha Indah, Balikpapan Utara, setelah enam anak tewas di lokasi tersebut. Komitmen itu manajemen sampaikan dalam rapat koordinasi bersama pemerintah dan unsur terkait.
Perwakilan PT Sinar Mas, Ganda Aritonang, menjelaskan bahwa perusahaan menyiapkan pemagaran dan penimbunan sebagai tindakan mendesak.
“Bahwa untuk tindakan preventif lebih lanjut, kami siap melakukan pemagaran pada batas Jalan PDAM sehingga tidak ada lagi orang yang dapat masuk ke area tersebut.”
“Selain itu, kami juga siap melakukan pengurasan atau penimbunan kubangan. Di lokasi terdapat dua titik kubangan dengan volume berbeda, dan menurut kami penimbunan merupakan langkah yang paling efektif untuk dilakukan dalam waktu dekat.”
Ia menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan masyarakat agar proses penimbunan dapat berjalan dengan baik demi keamanan ke depannya.
“Kekhawatiran kami, apabila dibuatkan sodetan, khawatir akan tertutup kembali dan menimbulkan kubangan yang sama, sehingga pemagaran dan penanganan jangka pendek menjadi prioritas kami sesuai arahan rapat.”
Ia menambahkan bahwa pengajuan santunan untuk keluarga korban sudah dikirimkan ke kantor pusat. Terkait penanganan jangka pendek, pihaknya siap melaksanakan pemagaran pada lokasi yang ditunjuk, baik yang berada di batas area PDAM maupun di sekitar kubangan.”
“Selain itu, kami telah melakukan komunikasi dengan kantor pusat mengenai santunan untuk enam keluarga korban. Pengajuan tersebut sudah kami sampaikan dan saat ini kami masih menunggu realisasi dari kantor pusat.”
Ganda memastikan perusahaan menindaklanjuti seluruh isi berita acara. “Sebagai bagian dari komitmen kami, PT. Sinarmas akan mematuhi seluruh isi berita acara, termasuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka sebagaimana diarahkan, dan hal tersebut akan kami tindaklanjuti bersama manajemen.”
DPRD: Santunan Harus Jelas
Wakil Ketua I DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman, meminta agar rencana yang disampaikan perusahaan segera diwujudkan.
“Saya meminta agar dalam waktu dua hari dilakukan pemagaran di lokasi kejadian. Kedua, saya memberikan atensi kepada pihak Sinar Mas agar menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Balikpapan, khususnya kepada keluarga para korban,” kata Yono.
Ia juga menekankan perlunya kepastian santunan “Hal yang paling penting adalah adanya aksi nyata dari Sinar Mas untuk menenangkan pihak keluarga korban yang saat ini sudah berpikir bahwa santunan tidak jelas. Karena itu, santunan harus dapat direalisasikan secepatnya.”
“Saya juga meminta dinas terkait beserta pihak kepolisian untuk tetap bekerja sama dalam menentukan langkah selanjutnya setelah pemagaran dilakukan. Yang terpenting sekarang adalah momentum pelaksanaan tindakan di lapangan.”
Enam Anak Tewas Tenggelam
Tragedi yang memicu desakan tersebut terjadi pada Senin (17/11/2025). Enam anak tenggelam di dua titik kubangan air di RT 37, Kelurahan Graha Indah. Lokasinya hanya puluhan meter dari rumah warga dan sering menjadi tempat bermain.
Para korban adalah dua pasang kakak beradik—Alfa Kaltiana Hadi (12) dan Ica Nawang (11), serta Arafa Lirman Azka Faiez (8) dan Anaya Zaira Azarah (5)—seluruhnya warga RT 68. Dua korban lain, Muhammad Rifai (9) dan Kartika Ardayanti (9), merupakan warga RT 37.
Ketua RT 37, Andi Firmansyah, menjelaskan kubangan itu muncul sekitar satu tahun lalu di lahan dekat kawasan pengembangan Grand City milik Sinar Mas Land. Tidak ada pagar, papan larangan, atau pengamanan memadai.
“Memang tidak pernah ada pagar pembatas, tidak ada juga papan peringatan. Hanya saja beberapa kali pihak keamanan dari Grand City pernah mengimbau agar tidak memasuki kawasan itu,” ujarnya.
Andi menyebut kubangan berjarak sekitar 50 meter dari permukiman. Ia berharap pengembang memasang pengamanan permanen.
“Semoga ke depan pihak pengembang segera memasang papan peringatan dan pagar agar tidak terulang. Ini kejadian yang sangat memilukan, saya minta warga lebih memperhatikan anak-anaknya saat bermain,” katanya.
Sementara itu, Polresta Balikpapan dan Basarnas memastikan lokasi kejadian berada di kubangan liar di luar area Grand City. Warga, kelurahan, dan pemerintah kini mendorong penimbunan, pemagaran, dan pengamanan permanen untuk mencegah tragedi serupa.***
BACA JUGA
