Cacingan Jadi Ancam Anak-anak di Kaltim

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Ivan Hariyadi / Pemprov Kaltim

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Penyakit cacingan masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang patut diwaspadai masyarakat, khususnya anak-anak. Meski kasusnya kini mulai jarang ditemukan, cacingan tetap berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak karena menyebabkan kekurangan gizi.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Ivan Hariyadi, menjelaskan bahwa cacingan disebabkan oleh cacing parasit yang hidup di saluran pencernaan manusia. Telur cacing biasanya masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, serta kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan.

“Kalau dulu, ada yang datang ke puskesmas karena saat buang air besar ada cacing, bahkan muntah pun ada cacing,” ungkap dr. Ivan saat menjadi pembicara dengan tema Cacingan, Masalah Sepele yang Berbahaya, Rabu (10/9/2025).

Gejala dan Jenis Cacing

Cacingan dapat menimbulkan gejala seperti perut kembung, diare, gatal di sekitar anus, hingga penurunan nafsu makan. Jika jumlah cacing di tubuh banyak, nutrisi akan habis diserap cacing, membuat penderitanya kekurangan gizi.

Anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena sistem imun mereka masih berkembang dan membutuhkan nutrisi untuk tumbuh kembang.

Jenis cacing yang sering menyerang manusia antara lain:

  • Cacing gelang – berkembang menjadi cacing besar dalam usus.
  • Cacing kremi – menyebabkan gatal di sekitar anus, terutama malam hari.
  • Cacing pita dan cacing cambuk – bisa mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Pencegahan Lebih Penting

Ivan menegaskan, cacing tidak akan masuk ke tubuh jika kebersihan terjaga.

“Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan dan setelah buang air besar sangat penting untuk menghilangkan telur cacing yang mungkin menempel di sela-sela kuku,” ujarnya.

Selain itu, makanan juga harus dimasak hingga matang agar telur cacing mati.

Program Pemerintah

Untuk mencegah cacingan pada anak, pemerintah menjalankan program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM). Melalui Posyandu, TK, atau PAUD, anak usia 1–12 tahun diberikan obat cacing dua kali setahun.

Bagi orang dewasa, meski tidak masuk dalam program POPM, tetap disarankan minum obat cacing setiap 6 bulan sekali jika pola hidup bersih tidak terjaga. Obat ini bisa dibeli secara mandiri di apotek. / Pemprov Kaltim

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses