Cakupan JKN Balikpapan Capai 98,76 Persen, DKK Perluas Layanan Kesehatan Gratis

Presiden Jokowi saat meninjau layanan BPJS Kesehatan di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Rabu, 4 Januari 2023

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com  — Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat sektor kesehatan melalui peningkatan cakupan Universal Health Coverage (UHC) dan penguatan layanan kesehatan dasar.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Minyak telah mencapai 98,76 persen, mendekati target cakupan penuh bagi seluruh warga.

Capaian tersebut ditopang oleh meningkatnya jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan kelas III dari tahun ke tahun. Pada 2021 jumlah peserta tercatat sekitar 160 ribu orang, kemudian naik signifikan pada 2022 dan 2023 hingga mencapai lebih dari 190 ribu peserta. Tren peningkatan ini diproyeksikan terus berlanjut hingga menembus 200 ribu peserta pada 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati, menyampaikan bahwa tingginya cakupan JKN menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan akses layanan kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat.

“Universal Health Coverage terus kami perluas agar semakin banyak warga Balikpapan yang mendapatkan jaminan kesehatan. Dengan cakupan hampir menyeluruh ini, masyarakat tidak perlu khawatir lagi soal biaya saat mengakses layanan kesehatan,” ujar Alwiati, Rabu (24/2/2025).

Dorong Optimalisasi Pelayanan

Selain peningkatan kepesertaan JKN, DKK Balikpapan juga mendorong optimalisasi pelayanan kesehatan gratis melalui berbagai program dan inovasi digital. Salah satunya pemanfaatan aplikasi Satu Sehat Mobile yang memudahkan masyarakat melakukan pengecekan kesehatan, memperoleh informasi layanan, serta mengakses data kesehatan secara mandiri.

Di sisi sarana dan prasarana, Pemkot Balikpapan juga terus melakukan pembangunan dan peningkatan fasilitas puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah Puskesmas Gunung Bahagia, yang dikembangkan sebagai fasilitas kesehatan ramah anak untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas pelayanan.

Alwiati menegaskan, penguatan layanan primer menjadi strategi penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekaligus mengurangi beban pelayanan di rumah sakit rujukan.

“Puskesmas kami dorong tidak hanya sebagai tempat pengobatan, tetapi juga pusat promotif dan preventif. Dengan fasilitas yang semakin baik, pelayanan kesehatan bisa lebih dekat dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.

Ke depan, DKK Balikpapan memastikan peningkatan kualitas layanan kesehatan akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Seiring dengan upaya mewujudkan Balikpapan sebagai kota sehat, inklusif, dan berkelanjutan.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses