BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Kepala SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) Syaifudin mengungkapkan, capaian lifting minyak wilayah kalsul pada 2019 mencapai 91.426 BOPD atau sebesar 101,2% terhadap target WP&B sebesar 90.354 BOPD, meskipun masih di bawah target APBN sebesar 111.233 BOPD.

Sedangkan untuk gas, realisasi lifting mencapai 1.864 MMSCFD atau 97,2% terhadap target WP&B sebesar 1.917 MMSCFD. Adapun lifting gas sesuai target APBN 2019 ditetapkan sebesar 2.547 MMSCFD. Realisasi lifting migas Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di wilayah Kalsul memberikan kontribusi yang cukup besar bagi capaian lifting nasional yaitu sebesar 12,3% untuk lifting minyak dan 31,4% untuk lifting gas.

Dia mengatakan, status per 1 Januari 2020 secara nasional ada 199 Wilayah Kerja (WK) migas, dimana 63 WK berada di wilayah Kalsul. Untuk wilayah Kalimantan Timur sendiri terdapat 33 WK yaitu 14 WK eksploitasi, 12 WK eksplorasi dan 7 WK dalam proses terminasi.

Pada APBN 2020 ini, SKK Migas kembali diberikan tantangan target lifting yang tinggi karena cukup jauh diatas kemampuan teknis yang tertuang dalam WP&B. Untuk lifting minyak dipatok 755 ribu BOPD dan gas 6.670 MMSCFD. Untuk KKKS di wilayah Kalsul sendiri diberikan target APBN lifting minyak sebesar 81.143 BOPD dan lifting gas sebesar 1.763 MMSCFD.

Dalam rilis yang diterima inibalikpapan, ditahun 2020, SKK Migas merencanakan aktivitas utama hulu migas sebagai berikutKerja Ulang (workover) sebanyak 838 sumur secara nasional, wilayah Kalsul ditargetkan 532 sumur (63% dari nasional).

Perawatan Sumur (well service) sebanyak 28.163 sumur secara nasional, wilayah Kalsul ditargetkan 8.245 sumur (29% dari nasional). Pengeboran Eksploitasi sebanyak 395 sumur secara nasional, wilayah Kalsul ditargetkan 221 (56% dari nasional).

Pengeboran Eksplorasi sebanyak 61 sumur secara nasional, wilayah Kalsul ditargetkan 11 sumur.Survei Seismik 2D sepanjang 6.828 Km secara nasional, wilayah Kalsul ditargetkan 596 Km. Survei Seismik 3D seluas 3.772 Km2 secara nasional, wilayah Kalsul ditargetkan 301 Km2.

Selain itu di wilayah Kalsul, pada 2020 ini juga terdapat 12 proyek hulu migas yang aktif berjalandan 1 Proyek Strategi Nasional (PSN) yang masih dikerjakan yaitu IDD (Indonesia Deepwater Development).

Syaifudin juga mengharapkan pada mitra KKKS wilayah Kalsul untuk tetap mempertahankan produksi ditahun 2020. Dukungan dari stakeholder di daerah diharapkan dapat memberi kemudahan bagi KKKS untuk dapat merealisasikan program kerjanya.

Ditahun ini beberapa KKKS wilayah Kalsul tengah merencanakan berbagai pemboran sumur. Kegiatan pembebasan lahan dan mobilisasi alat selama kegiatan pemboran tersebut diharapkan mendapatkan dukungan dari masyarakat luas.

Ditengah hambatan teknis dimana sumur-sumur mengalami laju penurunan Produksi yang secara alamiah mencapai 20% per tahun. Hambatan sosial lainnya juga menjadi perhatian bagi kegiatan usaha hulu migas (KUHM).

Dimana tahun 2019, di wilayah Kaltim yakni Pertamina E&P Field Sangasanga terjadi pencurian minyak (Illegal tapping), sejauh ini SKK Migas telah berkoordinasi dengan penegak hukum dan tim penanggulangan masalah agar kasus ini tidak terulang kembali. 

Terkait pemboran sumur Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) di Penajam Paser Utara (PPU) juga terdapat klaim-klaim dari masyarakat nelayan.  Namun secara persuasif dan dukungan pemerintah daerah kendala tersebut bisa diatasi.

“Kepada pemerintah daerah dan masyarakat, kami memohon dukungan terkait kegiatan produksi dan pengeboran migas yang akan dilakukan oleh KKKS. Tak henti-hentinya kami terus melakukan komunikasi dan koordinasi pada semua pihak agar dapat memahami kegiatan hulu migas yang sedang berlangsung” harap Syaifudin.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version