BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan Kota Balikpapan  bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan segera ke sekolah-sekolah untuk menyosialisasikan vaksinasi Human Papillomavirus ( HPV) untuk mencegah kanker leher rahim, dengan sasaran kalangan remaja.

”Ini vaksinasi untuk remaja putri. Kita lakukan untuk antisipasi naiknya kasus kanker leher rahim di Indonesia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty di Balikpapan, Jumat (18/8/2023).

Ia menjelaskan sosialisasi ke sekolah-sekolah itu dengan sasaran pertama kalangan remaja putri yang duduk di kelas V SD atau usia 9-12 tahun. Pada rentang usia itu organ reproduksi mereka sudah mulai aktif yang ditandai dengan mulai menstruasi.

”Saat ini tersedia vaksin HPV sebanyak 1.855 vial,” kata dia.

Vaksinasi HPV diberikan dua dosis dalam rentang waktu setahun. Setelah disuntik atau mendapatkan vaksinasi tahun ini, maka baru tahun berikutnya mendapatkannya vaksinasi sekali lagi.Akan tetapi, katanya, bagi remaja berusia 17 tahun yang belum mendapatkan vaksinasi tersebut juga belum terlambat mendapatkan vaksin itu.

“Bayi perempuan yang baru lahir atau usia nol bulan juga sudah bisa divaksin, dan selanjutnya pada usia satu bulan, dan sekali lagi pada usia enam bulan, atau seluruhnya tiga kali,” akunya.

Dia menjelaskan sebenarnya pemberian vaksin tersebut sudah dimulai sejak peringatan Hari Kesehatan Nasional pada 12 November 2022, namun hanya di puskesmas.

”Jadi bukan hal baru bagi remaja putri di Balikpapan,” kata dia.

Apalagi, katanya, gerakan tersebut berskala nasional. Bagi orang tua yang ingin anaknya mendapatkan vaksin secara mandiri dan tidak mau menunggu giliran di sekolah, kata Juliarty, bisa mendapatkan vaksin tersebut di tempat praktik dokter, utamanya dokter ahli kandungan.

Ia menjelaskan Balikpapan mulai mengumpulkan data tentang penderita kanker leher rahim sejak 2016. Pada tahun itu, dokter ahli kandungan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo dr Triseno Adji Budhihardjo menemukan pasien berusia 17 tahun yang terindikasi terkena kanker tersebut.

Kanker leher rahim disebabkan human papilomavirus, yang di antaranya menginfeksi melalui hubungan seksual. Ia mengatakan bila daya tahan tubuh seorang perempuan normal, infeksi tersebut dapat sembuh sendiri.

“Namun, bila daya tahan tubuh lemah maka kanker akan berkembang dalam 10-15 tahun hingga akhirnya bisa terdeteksi seara jelas,” imbuhnya.

Pemeriksaan rutin pada perempuan yang sudah menikah dengan metode papsmear akan mendeteksi penyakit itu lebih dini sehingga bisa diobati lebih cepat.

Untuk diketahui, Kanker serviks menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak dialami oleh wanita Indonesia. Kanker serviks ini disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Setelah infeksi HPV, dibutuhkan 15 sampai 20 tahun untuk kanker serviks berkembang pada wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang normal.

Kanker serviks umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Kanker serviks stadium awal kemungkinan besar tidak ada gejala yang khas. Adapun gejala yang mungkin muncul pada setiap stadium kanker serviks.

Kanker Serviks Stadium 0 : Pada stadium 0 berarti bahwa sel-sel kanker terbatas pada permukaan serviks. Tahap ini juga disebut karsinoma in situ (CIS) atau cervical intraepithelial neoplasia (CIN) grade III (CIN III). Tidak ada gejala sama sekali pada stadium 0 ini.

Kanker Serviks Stadium 1 : Pada kanker serviks stadium 1, kanker telah tumbuh lebih dalam ke leher rahim, namun belum menyebar ke luar. Gejala kanker serviks stadium 1 biasanya tidak nampak, kalaupun ada hanya berupa keputihan berwarna pink (merah muda), dan sedikit berdarah saat berhubungan seksual. Lebih lanjut, dibagi menjadi dua subkategori.

Kanker Serviks Stadium 2 : Pada kanker serviks stadium 2 kanker telah tumbuh melampaui leher rahim dan rahim, tetapi belum mencapai dinding panggul atau bagian bawah vagina. Pada tahap ini, kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening atau tempat yang jauh. Gejala kanker serviks stadium 2 sudah mulai nampak, terutama pendarahan ketika berhubungan seksual serta keluar keputihan yang tidak biasa. Pada stadium 2, dibagi menjadi dua subkategor

Kanker Serviks Stadium 3 : Pada kanker serviks stadium 3 kanker telah menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul, tetapi tidak ke kelenjar getah bening terdekat atau bagian lain dari tubuh. Gejala kanker serviks stadium 3 sudah sangat jelas, yaitu berupa pendarahan abnormal, keputihan yang tidak biasa, dan nyeri panggul seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Stadium ini dibagi menjadi dua subkategori.

Kanker Serviks Stadium 4 : Pada stadium lanjut ini, kanker telah menyebar ke organ terdekat atau bagian tubuh lainnya. Stadium 4 dibagi menjadi dua subkategori.Pada kanker serviks stadium lanjut sel kanker sudah menyebar, tidak sebatas di leher rahim saja. Penyebaran sel kanker ke organ lain akan menimbulkan gejala yang melibatkan organ tersebut.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version