Cek Kesehatan Gratis Dimulai Agustus 2025, Sasar 53,8 Juta Siswa Seluruh Indonesia
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Menyambut tahun ajaran baru 2025/2026, Kementerian Kesehatan (Kemenkes ) meluncurkan program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi seluruh siswa dari tingkat dasar hingga menengah di seluruh Indonesia.
Program ini mulai dilaksanakan pada Agustus 2025 dan menyasar 53,8 juta siswa dari lebih dari 282 ribu sekolah, termasuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, SLB, Pesantren, hingga Sekolah Rakyat.
Program ini menjadi langkah strategis promotif dan preventif untuk membangun generasi sehat dan kuat sejak dini. Pemeriksaan dilakukan langsung di sekolah oleh tenaga kesehatan terlatih, tanpa biaya dan tanpa mengganggu proses belajar mengajar.
“Sekolah Mulai Cek Kesehatan Gratis, Jangan Terlewat!”
Seruan kampanye ini menjadi ajakan terbuka bagi orang tua, guru, dan peserta didik agar berpartisipasi aktif dalam program. Pemeriksaan dilakukan menyeluruh dan bertahap sesuai jenjang pendidikan dan usia anak:
Anak SD (Usia 7–12 Tahun)
- Status gizi
- Tekanan darah dan gula darah
- Pemeriksaan telinga, mata, dan gigi
- Skrining TBC dan hepatitis B
- Kesehatan jiwa dan reproduksi (kelas 4–6)
- Deteksi dini merokok (kelas 5–6)
- Aktivitas fisik (kelas 4–6)
- Cek riwayat imunisasi (kelas 1)
Anak SMP (Usia 13–15 Tahun)
- Status gizi dan aktivitas fisik
- Pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan merokok
- Skrining TBC, talasemia, dan anemia (kelas 7)
- Pemeriksaan telinga, mata, dan gigi
- Pemeriksaan jiwa dan kesehatan reproduksi
- Hepatitis B dan C
- Imunisasi HPV (siswi kelas 9)
Anak SMA (Usia 16–17 Tahun)
- Pemeriksaan kesehatan umum dan lanjutan
- Skrining anemia remaja putri (kelas 10)
- Hepatitis B dan C
- Kesehatan jiwa dan reproduksi
Investasi Kesehatan Sejak Dini, Demi Generasi Emas Indonesia
Peluncuran CKG menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyiapkan generasi Indonesia yang sehat secara fisik dan mental. Pemeriksaan dilakukan tanpa mengubah jadwal belajar siswa, karena dilaksanakan langsung di sekolah saat jam sekolah biasa.
Dukungan dari fasilitas kesehatan, sekolah, dan tenaga medis lapangan akan menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program ini di seluruh wilayah Indonesia.
“Melalui deteksi dini dan edukasi kebiasaan hidup sehat, anak-anak Indonesia dapat tumbuh optimal, siap belajar, dan meraih prestasi,” tulis Kemenkes dalam siaran resminya./ Info Publik
BACA JUGA
