SOLO, Inibalikpapan.com – Danone Indonesia pernah diterpa hoax atau berita palsu untuk kasus air mineral dan pembodohan serta sekolah misionaris versus penginapan. Dari dua hoax itu Danone Indonesia menemukan setidaknya 1.710 hoax post di berbagai platform serta reach mencapai 13.696.000.

Dalam hoax itu disebutkan Aqua, salah satu produk Danone Indonesia, mengandung flourida yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Padahal, Aqua mengeksplorasi sumber air yang baik serta menyaringnya tanpa menambahkan flourida. Kandungan flourida dalam Aqua tida melebihi 0,5 miligram per liter. “Jumlah itu di bawah batas yang ditetapkan Kementerian Kesehatan dan WHO,” Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, dalam Workshop Hoax dan Ancaman Keberagaman di Grha Soloraya, Kamis (23/11/2017).

Arif menjelaskan perubahan pola arus informasi membawa sejumlah tantnagn seperti gelombang digital yang bergerak lebih cepat dan berkembang sangat pesat. Perubahan itu membawa paradigma bahwa semua orang merasa bisa menjadi wartawan sehingga banyak tersebar hoax.

Tak hanya itu, 12.500 karyawan Aqua yang juga aktif di media sosial memperpanjang lintasan informasi. “Banyak isu bermunculan yang berdampak pada bisnis khususnya negative news lebih cepat menyebar dan bertahan lama,” imbuh dia.

Aqua, lanjut Arif, lantas menggelar sejumlah upaya untuk menghalau hoax seperti blogger workshop, mendirikan Danone Blogger Akademi dengan Kompasiana yang berisi semacam kelas kesehatan dan nutri bagi para blogger.
Tak hanya itu, Aqua juga melakukan blogger visit dengan mengundang blogger untuk berkeliling ke pabrik Aqua dan menyaksikan langsung proses produksi. “Yang utama sesegera mungin menyediakan statemen untuk mengklarifikasi hoax,” urai dia.

Pada kesempatan yang sama, Public Policy Lead and Country FRO Head of Twitter Indonesia, Agung Yudha, menerangkan cara sederhana untuk menguji sebuah informasi itu hoax atau tidak dengan mengecek ke jurnal atau berita lain dengan memanfaatkan layanan Google News. “Ketika tida ada news tentang informasi itu berarti hoax,” ujar dia.

Khusus platform twitter, salah satu cara menguji hoax berupa gambar adalah dengan mengunduh dan mengunggah kembali foto menggunakan fasilitas pencarian google image. Twitter sendiri memperketat pengendalian pengguna dengan menambahkan blok kata kunci tertentu. Selain itu, satu email dan satu nomor telepon hanya bsa digunakan untuk satu akun. Pengguna juga diwajibkan mempunya foto profil. “Platform Twitter untuk mengekspresikan sesuatu sesuka hati pengguna. Kendati demikian, ancaman hoax di Twitter tidak sebesar platform lain,” terang Agung. (tim fesmed Solo)

 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version