BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –  Kesiapan daerah sebelum memasarkan pariwisata harus dilihat pada marketing indeks pariwisata. Yakni indeks yang mengukur kesiapan daerah dalam pengelolaan pariwisata dari berbagai aspek.

Dosen Brawijaya Malang Dr Wilopo mengatakan ada empat hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan marketing indeks pariwisata yakni kesiapan daerah dalam mengelola destinasi wisata.

“Ini harus disiapkan karena banyak menyangkut aturan -aturan pengelolaan yang berjalan dengan kepentingan umum karena itu harus dimunculkan disamping kesiapan infrastruktur pariwisata,” kata  Dr. Wilopo Dosen Universitas Brawijaya Malang dalam FGD pemaparan hasil penyusunan naskah akademik dan rancangan peraturan daerah tentang Rencana Induk Pengelolaan Obyek Wisata Kerjasama DPRD Balikpapan dengan Universitas Brawijaya Malang, dan narasumber lainnya Iwan Wicaksono, Jumat siang (3/5/2019). FGD dipandu Anggota Komisi I Balikpapan Ali Munsyir Halim.

Selain itu juga aspek kesiapan masyarakat menerima kehadiran wisata bukan hanya lokal tapi mancanegara.

“Batu Malang wisatawan banyak sekarang macet.  Tapi dia gak cocok masyarakat tidak siap dengan wisatawan mancanegara hanya lokal. Karena belum siap dengan kultur wisatawan asing yang pakai celana pendek, kaos dan kutangan,” ujarnya. 

Selain itu juga aspek kesiapan akomodasi juga menjadi penting bagi daerah dalam pengembangan obyek wisata. ” Balikpapan infrastruktur siap masyarakat juga siap dan terbuka tinggal destinasinya,” katanya.

Indonesia saat ini dikunjungi lebih dari 40 juta wisatawan mancanegara. Dan karakter wisatawan biasanya berkunjung tidak hanya satu tempat namun beberapa tempat. ” Kayak ke Bali mampir ke Jogya, Bogor Jakarta.  Nanti kalau akses gampang dia bisa ke Balikpapan atau Kaltara,” ucapnya.

Balikpapan dan Kaltim memiliki potensi wisata hutan lindung yang saat ini kunjungan belum banyak digali dan disiapkan.
” Karena itu  pembuatan rencana induk obyek pariwisata harus direncanakan dan terintegrasi dengan tidak berbenturan dengan sektor-sektor lainnya industri perhotelan, pertambangan, keuangan. Penting sekali agar pengembangan destinasi itu ternyata tidak parsial-parsial,” tukasnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version