BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang berada di rumah sakit Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan dan rencananya akan mulai dioperasikan, Selasa (12/05), hanya akan mendiagnosis 24 covid-19 dalam sehari.

“Karena alat kita cuma 1 di rumah sakit Kanudjoso dan sekali running cuma 4 jadi kita tadi sudah mendiskusikan dengan Direktur (Kanudjosos) sekitar 24 kali,” ujar Ivana dokter spesialis mikrobiologi, Senin (11/05).

Ivana merupakan dokter rumah sakit Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan yang akan mengoperasikan TCM mengatakan, bahwa TCM memiliki sensitifitas  kurang lebih 95-98 persen dibandingkan dengan PCR (polymerase chain reaction)

“Sistemnya, sistem PCR dimana sudah dilakukan uji bahwa sensitifitasnya kurang lebih 95-98 persen dibandingkan dengan PCR yang sudah ada di Indonesia,” ujarnya.

Karenanya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kemudian merekomendasikan untuk mendiagnosis covid-19 dengan TCM. “Waktu identifikasinya singkat sekitar 45 menit, makanya rekomendasi Kemenkes memang,” ujarnya.

Kemenkes juga meminta agar TCM tersebut,digunakan hanya untuk mendiagnosis covid-19, bukan untuk yang lain. “Memang direkomendasikan agar rumah sakit yang melakukan pemeriksaan TCM covid-19 tidak menggabungkan pemeriksaan lain,’ ujarnya.

Sementara Direktur rumah sakit Kanudjoso Datiwibowo Balikpapan Eddy Iskandar menambahkan, untuk sementara TCM tidak melayani mandiri karena hanya akan difokuskan untuk memeriksa pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat.

 “Jadi ini untuk pelayanan diruang isolasi dulu jadi semua biaya ditanggung kemenkes , belum untuk mandiri, disediakan oleh pemerintah maka semuanya gratis,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version