Balikpapan – Prediksi kenaikan penumpang di Pelabuhan Semayang akan mencapai 200 persen. Hingga 28 April, data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan mencatat penumpang yang sudah melakukan perjalanan laut melalui Pelabuhan Semayang telah mencapai 21 ribu orang.

Jumlah orang yang mudik atau berangkat lebih tinggi dibandingkan mereka yang tiba di Balikpapan, yakni hanya 5,5 ribu orang. Sedangkan yang berangkat 16 ribu. Terbanyak menuju Surabaya dan Parepare. Sebagai antisipasi telah ada disiapkan satu tambahan kapal Pelni dengan keseluruhan kapal yang disiagakan mencapai 10 kapal. Dari 4 kapal Pelni dan 6 kapal RoRo.

Lonjakan juga masih berlanjut hingga 30 April. Sejauh ini, Kepala KSOP Balikpapan M Takwim Masuku juga mengatakan, jumlah permintaan tiket dan persediaan kapal masih tersedia. Menghadapi arus balik telah dipersiapkan. “Untuk arus balik nanti yang berangkat dari sini (Pelabuhan Semayang) diperkirakan tidak akan terlalu tinggi dibandingkan dengan yang mudik,” ucapnya.

Satuan tugas (satgas) provinsi telah menugaskan kepada satgas daerah, dalam hal ini Kepala Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Balikpapan Zulkifli. Dia menuturkan, pihaknya diminta melaksanakan tes acak antigen bagi pemudik di pintu masuk perbatasan, baik itu di pelabuhan maupun bandara. Mengingat jalan darat tidak ada penyekatan.

“Provinsi dalam suratnya meminta melaksanakan tes acak antigen bagi pemudik pada 6, 7, dan 8 April nanti. Kami nanti melaksanakan di tanggal 7 April. Malam atau siang hari, sesuai dengan jadwal kedatangan kapal. hal itu juga bertujuan memaksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi,” ungkapnya. Tes acak antigen nantinya disiapkan dengan 200 kit alat tes.

Tidak ada takbir keliling, Dandim 0905/Balikpapan Kolonel Inf Faisal Rizal turut mengimbau kepada masyarakat agar dapat mematuhi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Yang meminta segala kegiatan masyarakat berakhir di pukul 22.00 Wita, mengikuti aturan dari status Balikpapan yang berada di Level 3.

Dia juga mengingatkan, aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan maupun pusat perbelanjaan juga diawasi. Kapasitas pengunjung pun dibatasi hingga 50 persen. Dandim juga tidak melaksanakan pawai dalam pelaksanaan salat Id lebih baik dilaksanakan di masjid.

“Selama mudik, kami juga akan membantu pemerintah dan menyiagakan puluhan petugas untuk terlibat dalam pengamanan bersama jajaran dari Satpol PP maupun Polri. Di pelabuhan, bandara, dan jalan masuk kota atau di rest area juga kami dirikan pos pemantauan,” pungkasnya.

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version