BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Situasi pandemi memberikan dampak signifikan di berbagai sektor seperti ekonomi, sosial, budaya, hingga sektor ketenagakerjaan. 

Dampak krisis yang dialami sektor ketenagakerjaan dapat terlihat jelas dari penurunan rasio penduduk bekerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. 

Berdasarkan data dari BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di akhir tahun 2020 mencapai 9,77 juta orang.

Namun, pada awal tahun 2021 tercatat adanya penurunan angka pengangguran terbuka yaitu menjadi 8,75 juta orang. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya perbaikan walaupun belum sepenuhnya pulih. 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Putri mengatakan berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui Program Percepatan Ekonomi Nasional. 

“Melalui program Percepatan Ekonomi Nasional sebagai instrumen penanganan seluruh aspek esensial masyarakat yaitu kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan program prioritas serta insentif usaha,” jelasnya

Untuk menjawab tantangan tersebut, Femmy menjelaskan, pembangunan dan peningkatan kualitas kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) diupayakan melalui reformasi bidang pendidikan agar dapat semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 

“Sangat penting bagi akademisi untuk melakukan reformasi pendidikan dalam bentuk sinkronisasi dari sisi demand dan supply dalam pelatihan vokasi untuk tenaga kerja, sehingga lembaga vokasi dapat fleksibel menyesuaikan dengan dinamika pekerjaan di era industri 4.0 saat ini,” tuturnya. 

Hadapi Revolusi Industri 4.0

Tantangan bangsa Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0 ini adalah menyiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi. 

SDM unggul adalah kelompok angkatan kerja Indonesia yang profesional, produktif, mampu bersaing, dan siap menghadapi tantangan global serta revolusi industri 4.0 saat ini. 

Menurut Deputi Femmy, Perguruan Tinggi mempunyai peran besar dalam mempersiapkan SDM Indonesia untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. 

“Sejumlah upaya dapat dilakukan Perguruan Tinggi untuk meningkatkan perannya yaitu perlu dibuat mata kuliah khusus mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi secara lebih mendalam,” ujarnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version