Deforestasi Kaltim di Bawah 1 Persen, Tutupan Hutan Capai 7,88 Juta Hektare

hutan lindung sungai wain Balikpapan
hutan lindung sungai wain Balikpapan

SAMARINDA, Inibalikpapan.com — Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih menjadi salah satu daerah dengan tutupan hutan terbesar di Indonesia, di tengah isu deforestasi yang kerap menjadi sorotan nasional.

Data terbaru menunjukkan, angka deforestasi di Kaltim tergolong sangat rendah, bahkan berada di bawah satu persen dari total luas wilayah.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 397 Tahun 2025, luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur mencapai sekitar 12,69 juta hektare, dengan kawasan hutan seluas 8 juta hektare.

Kawasan tersebut mencakup hutan lindung, kawasan konservasi, hutan produksi, hingga hutan produksi terbatas yang dikelola sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.

Sementara itu, data Kementerian Kehutanan tahun 2024 mencatat tutupan lahan berhutan di Kaltim mencapai 7,88 juta hektare, atau sekitar 62 persen dari total luas wilayah provinsi. Tutupan ini meliputi hutan lahan kering primer dan sekunder, hutan mangrove, hutan rawa, serta hutan tanaman.

Dari sisi deforestasi, Kementerian Kehutanan mencatat deforestasi bruto seluas 36.707 hektare, namun diimbangi dengan reforestasi sebesar 17.513 hektare. Dengan demikian, deforestasi netto Kaltim hanya 19.194 hektare.

Angka tersebut menunjukkan bahwa persentase deforestasi Kalimantan Timur pada 2024 hanya sekitar 0,15–0,35 persen dari total luas wilayah. Jika dibandingkan dengan luas kawasan hutan maupun tutupan lahan berhutan, persentasenya bahkan masih di bawah 1 persen, menegaskan kondisi hutan Kaltim relatif terjaga.

Juru Bicara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, menilai data tersebut menjadi indikator positif pengelolaan lingkungan di daerah.

“Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kalimantan Timur masih tertutup hutan. Upaya pengelolaan dan pemulihan hutan melalui reforestasi terus berjalan untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam,” ujarnya.

Meski demikian, Pemprov Kaltim menegaskan bahwa isu deforestasi tetap menjadi perhatian serius. Komitmen terhadap pelestarian hutan dan pengurangan emisi karbon terus diperkuat, salah satunya melalui keberhasilan Kalimantan Timur dalam program Forest Carbon Partnership Facility–Carbon Fund (FCPF-CF), sebuah skema global yang difasilitasi Bank Dunia untuk perlindungan hutan dan pengendalian perubahan iklim.

Keberhasilan ini menempatkan Kalimantan Timur sebagai daerah percontohan nasional dalam pengelolaan hutan berkelanjutan, sekaligus memperkuat perannya dalam mendukung agenda lingkungan dan pembangunan hijau. /Diskominfo

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses