Dekranas Genap 45 Tahun, Begini Sejarah Lahirnya Lembaga Pembina Pengrajin Nasional
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Kota Balikpapan menjadi salah satu tuan rumah puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang berlangsung pada 9–11 Juli 2025 di BSCC Dome. Pameran kerajinan, layanan kesehatan gratis, hingga jamuan makan siang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan.
Namun, seperti apa sejarah berdirinya Dekranas—lembaga yang selama ini membina para perajin dari berbagai daerah di Indonesia?
Mengutip laman resmi Dekranas, lembaga ini berdiri pada 3 Maret 1980, berawal dari keprihatinan sejumlah tokoh perempuan nasional. Utamanya terhadap nasib industri kerajinan tradisional yang kian terpinggirkan. Di era 1970-an dan awal 1980-an, modernisasi dan produk-produk pabrikan membuat kerajinan tangan lokal kurang mendapat lirikan dan nyaris tak mendapat perlindungan.
Melihat hal itu, istri Presiden Soeharto kala itu, Tien Soeharto, bersama sejumlah istri menteri dan tokoh wanita nasional, menggagas pendirian sebuah lembaga. Utamanya lembaga yang mampu melestarikan sekaligus membina dunia kerajinan Indonesia. Gagasan ini kemudian diformalkan melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 85/M/SK/3/1980 dan Nomor 072b/P/1980.
Tiga Misi Utama
Dekranas terbentuk dengan tiga misi utama: melestarikan warisan budaya bangsa, meningkatkan kualitas produk kerajinan, dan memberdayakan ekonomi perajin, khususnya dari kalangan ekonomi lemah. Lembaga ini juga menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan kerajinan yang berdaya saing tinggi.
Selama 45 tahun perjalanannya, Dekranas aktif mendorong pelatihan, pameran, hingga pengembangan pasar bagi pengrajin lokal di seluruh Indonesia. Di tingkat daerah, Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) dibentuk di hampir seluruh provinsi dan kabupaten/kota, termasuk di Kalimantan Timur.***
BACA JUGA
