BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Partai Demokrat merasa dikhianati Anies Baswedan. Karena telah memilih Muhaimin Iskandar sebagai pendampinginya atau calon wakil presiden (cawapres).
Muhamin awalnya dipilih Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sebagai cawapres dan disetujui Anies Baswedan. Penetapan Muhaimin dilakukan sepihak tanpa sepengetahuan PKS dan Demokrat.
Hal ini disampaikan oleh Sekjen Partai Demokrat yang juga anggota koalisi tim 8, Teuku Riefky Harsya dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com
“Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” kata Teuku
Setelah penetapan Muhaimin jadi pendampingnya, Anies kemudian meminta kepada Sudirman Said untuk menyampaikan hal tersebut kepada PKS dan Demokrat tanpa bertemu secara langsung.
Demokrat kemudian bertanya langsung kepada Anies Baswedan terkait informasi tersebut. Anies membenarkan, telah memilih Muhaimin sebagai cawapresnya.
“Ia (Anies) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar,” ujarnya.
Keputusan itu dianggap sebagai penghianatan terhadap kesepakatan pada Piagam Koalisi yang telah dibuat bersama tiga partai sebelumnya
“Pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” ujarnya
“Tidak menduga teman-teman NasDem, mas Anies di belakang kami bersekongkol, membuat koalisi baru. Kenapa? Karena di surat perjanjiannya yang kami tahu, itu NasDem dan PKB bersepakat mengusung Mas Anies dan Cak Imin.”
“Bagi kami tentu ini bagian dari pengkhiatan terhadap Koalisi Perubahan. Karena kan komitmen kita setara dan sejajar, sudah ada 6 pasal di koalisi, semua kita komunikasikan.”
Comments
comments
