BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dalam dialog warga binaan perempuan di Rutan Balikpapan dengan Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan
Vennetia R. Danes, sejumlah keluhan muncul di ruang Aula Rutan Bal, Rabu siang (31/5/2017).
Sejumlah keluhan yang disampaikan yakni mulai penyimpangan seksual, Kebutuhan alat kelengkapan perempuan seperti diadakan paket B khusus penghuni rutan, pembalut hingga kebutuhan psikologi serta keterampilan bagi warga binaan.
Sukowati salah satu warga binaan kasus Tipikor mengharapkan ada konseling di Rutan.
Warga Binaan lainnya Siska yang juga terkena kasus Tipikor memiliki kemampuan menjahit namun membutuhkan suporting pemerintah.
” Saya dirumah ada kegiatan menjahit. Disini kegiatan mau bantu saya mohon
Perlu pembekalan modal praktik. Hasil karya ada didepan tapi kami butuh support. Kami bisa jual kepada pembesuk atau diluar. Kalau ini susah insyallah kami tidak lagi butuh bantuan pemerintah,” katanya.
Warga Binaan lainnya Olga menyampaikan jika rekan-rekan para penghuni Rutan ini membutuhkan bantuan seperti alat mandi dan pembalut. ” Terutama mereka yang jauh dari daerah dan tidak ada sanak saudara disini,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini pihaknya berjanji akan mensupport harapan warga binaan bekerja sama dengan pemda.
” Untuk psikologi bisa saja waktu tertentu. Kita juga minta pemda ikut membantu,” ujarnya.
Terhadap kebutuhan keterampilan yang ditawarkan Siska, pihaknya akan mendukung penuh dan akan mengirimkan tim asisten deputi untuk mensupport lebih lanjut. ” Ibu Siska siap ya jadi TOT, ” tambahnya.
Dalam kunjungan ini deputi Kementerian PPPA didampingi Kepla Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kaltom Agus Thoyib. Staf Ahli Bidang Mesra Dyah Muryani, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Balikpapan Sri Wahyuningsih. Di Rutan terdapat 66 warga binaan. Sebelumnya rombongan deputi berkunjung ke kantor P2TP2A Balikpapan Gunung Pasir.
Pada kunjimgan itu juga diberikan bantuan berupa bola voly, kompor gas dan benang rajut.
Comments
comments
