BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Komisi II DPRD Balikpapan mengusulkan pemasangan pagar yang berbatasan langsung dengan pemukiman ataupun lahan penduduk di kawasan pantai Manggar Segara Sari. Hal itu diusulkan untuk menjaga aset pemerintah dan memaksimalkan potensi pemasukan di pantai tersebut.

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan DPRD Kota Muhammad Taqwa menuturkan alokasi anggaran yang diusulkan berkisar Rp500-700 juta untuk pagar pantai Manggar.  Usulan itu muncul setelah Komisi II pada Selasa kemarin (24/10) sempat meninjau lokasi pantai Manggar.

“Kami menganggarkan di tahun 2018 bersama teman-teman dispora pariwisata untuk segera menyelamatkan aset kita. Kita pagari dulu tujuan disamping pengamanan asset juga hari besar pengunjung yang masuk tersentralistik di satu titik, dan terpantau dengan baik jumlah kunjungannya,” bebernya Kamis, (26/10/2017).

Dalam pemagaran ini pihaknya mengharapkan menjadikan pantai Manggar lebih tertata rapi termasuk akses keluar masuk orang dan kendaraan.

“Pagar keliling itu bukan bibir pantai tapi yang berbatasan dengan jalan, pemukiman penduduk,” tegasnya.

Saat melakukan peninjauan langsung ke pantai Manggar, Taqwa mengatakan juga  menemukan adanya abrasi pantai dekat patung Beruang Madu.

Menurutnya, abrasi disebabkan salah satunya pengerukan pasir pantai untuk meratakan areal pantai Manggar yang akan dijadikan ajang Jambore nasional.

“Nampaknya proyek itu kesan dikebut karena menghitung hari lagi . Ada yang kami sesalkan.  Di kontrak, RAB pelaksana proyek itu bisa memanfaatkan pasir pantai. Kami di Komisi II menolak keras meskipun belum ada aturan yang mengikat itu,” tandasnya.

Taqwa berpendapat seharusnya dispora melakukan  langkah antisipasi minimal membuat pengamaan dengan pasir karungan atau tidak lagi mengeruk pasir pantai. “Kami teman-teman di komisi II sudah mengintruksikan tidak ada lagi pengambil pasir pantai dilokasi itu,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version